Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memanaskan Mesin Mobil Hanya Diam di Tempat Bisa Merusak Ruang Bakar

Kompas.com - 21/05/2024, 18:12 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil yang jarang dipakai berpotensi menyebabkan kerusakan pada beberapa komponen. Apalagi, jika hanya dipanaskan mesinnya tanpa dikendarai.

Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka Suparna, mengatakan, mobil yang jarang dipakai atau hanya dipanaskan semenit atau dua menit, akan memunculkan tumpukan kerak karbon yang berada atau menempel di ruang bakar.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Matikan Mesin Mobil Harus Injak Pedal Gas?

"Tumpukan kerak karbon ini akan mengganggu performa mesin. Mesin mobil zaman dulu akan mengelitik. Tapi, mesin mobil modern, ada sensor-sensor yang mencegah mengelitik," ujar Suparna, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Kondisi mesin mobil bekas kotor. Kualitasnya masih cukup baik, namun butuh pembenahanKompas.com/Daafa Alhaqqy Kondisi mesin mobil bekas kotor. Kualitasnya masih cukup baik, namun butuh pembenahan

"Maka, pengapian disesuaikan agar tidak mengelitik, pengapiannya dimundurkan. Pengapian akan dimundurkan terus karena tumpukan karbon semakin banyak. Sehingga, performa akan menurun karena waktu pengapiannya tidak sesuai dengan standar," kata Suparna.

Suparna menambahkan, pemakaian BBM akan menjadi boros dan emisinya akan tinggi. Itulah dampak terparah apabila memanaskan mobil hanya diam di tempat, tanpa dikendarai.

Baca juga: Alasan Kenapa Saat Isi BBM Mesin Kendaraan Harus Dimatikan

"Memanaskan mesin mobil pasti hanya sebentar, tidak mungkin sampai berjam-jam. Selain itu, memanaskan mesin jarang sekali dalam rpm tinggi. Biasanya rpm stasioner, paling digas sedikit," ujar Suparna.

Proses gurah mesin dengan memasukkan cairan pembersih kerak karbon ke dalam lubang busiKompas.com/Erwin Setiawan Proses gurah mesin dengan memasukkan cairan pembersih kerak karbon ke dalam lubang busi

Menurutnya, panas mesin saja belum maksimal. Pembakaran yang menghasilkan kerak karbon paling banyak adalah pada saat rpm rendah.

"Beda halnya jika mobil dipakai harian, apalagi masuk tol. Pasti rpm akan tinggi karena kecepatannya lebih dibandingkan saat di jalan biasa. Saat rpm tinggi, maka mesin akan cenderung membersihkan kerak karbon yang ada," kata Suparna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau