Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Toyota Prius PHEV di Bluebird

Kompas.com - 03/05/2024, 08:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada akhir 2019, PT Bluebird Tbk berkolaborasi dengan Toyota untuk menghadirkan empat Toyota Prius Plug in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).

Bluebird Prius PHEV melayani area aglomerasi Jabodetabek, dan menjadi bagian dalam layanan taksi reguler Bluebird serta taksi resmi Bandara Internasional Soekarno-Hatta, khususnya di terminal 3 yang mengusung eco-airport.

Selain kendaraan PHEV, Bluebird juga sudah memiliki 200 unit kendaraan electric vehicle (EV) yang meliputi model BYD E6, BYD T3, dan Tesla Model X. Angka tersebut tentu sangat berbeda dengan segmen kendaraan PHEV yang dimiliki Bluebird saat ini.

Baca juga: BYD Pastikan Kesiapan 10.000 unit Mobil Listrik untuk PLN

Andrew Arristianto, Chief Sustainability Officer PT Blue Bird Tbk (BIRD), menjelaskan, alasan mengapa perusahaan lebih memilih mobil listrik dibandingkan dengan PHEV untuk menjadi kendaraan taksi ramah lingkungan.

Armada taksi Bluebird bertenaga listrik BYD e6 dan Tesla model X 75DKompas.com/Setyo Adi Armada taksi Bluebird bertenaga listrik BYD e6 dan Tesla model X 75D

“Saat ini Prius kita cuma ada dua unit. Hybrid itu kekurangannya ada dua sistem di satu mobil, bensin dan EV. Jadi satu mobil tapi perawatannya dua. Ada plus minus sebetulnya,” kata Andrew, saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Andrew, kendaraan listrik murni memiliki keunggulan ramah di kantong menyoal biaya perawatan. Bahkan jika dibandingkan dengan mobil internal combustion engine (ICE), biaya perawatan mobil listrik jauh lebih terjangkau.

Baca juga: Bluebird Pasang Target Kurangi Emisi hingga 50 Persen di 2030

“Selama 5 tahun ini juga kita melakukan peremajaan. Terutama soal operasional lebih ekonomis, tidak ada bahan bakar, oli dan hal-hal seperti itu. Dan lebih simpel karena mesinnya tidak pakai ICE,” kata Andrew.

Meski memiliki sejumlah keuntungan, mobil EV juga memiliki salah satu kekurangan, di mana harga jual yang ditawarkan masih cukup tinggi.

“(Karena biaya perawatan lebih murah dibanding ICE) per Kilometer lebih murah, tapi investasi mobil EV juga lebih tinggi,” ucap Andrew.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com