SEMARANG, KOMPAS.com - Polytron sudah mulai memperkenalkan Fox R sejak 2022. Sepeda motor listrik dengan gaya skutik maxi itu pun diproduksi sendiri oleh Polytron di pabriknya yang ada di daerah Kudus, Jawa Tengah.
Kompas.com dapat kesempatan buat melihat langsung proses perakitan Fox R dan Fox S di pabriknya langsung. Sebenarnya Polytron punya tiga pabrik, di Krapyak, Sayung, dan Sidorekso.
Buat perakitan motor listrik, ada di Sayung. Sedangkan paket baterainya dirakit sendiri di pabrik Sidorekso. Buat pabrik yang ada di Krapyak, sebenarnya jadi pusat R&D motor listrik Polytron, jadi terpisah-pisah.
Baca juga: Polytron Terus Sempurnakan Motor Listrik Fox R, Banyak yang Diperbarui
Pada hari pertama, setibanya Kompas.com di Semarang, langsung jalan ke pabrik Polytron yang ada di Sayung. Pabrik dengan luas 44 hektar tersebut diisi oleh perakitan perabotan lainnya, dari TV, kulkas, sampai mesin cuci.
Tempat untuk perakitan motor listriknya terpisah dari perabotan lain. Saat masuk ruangannya, tersedia dua jalur produksi, kebetulan saat didatangi sedang merakit Fox R.
Semuanya bermula dari rangka saja dengan dudukan buat baterai di bagian bawah. Baterai yang dikirim dari Siderekso juga sudah dipersiapkan untuk nantinya dipasang ke motor.
Baca juga: Benarkah Orang Jakarta Lebih Rajin ke Bengkel? Begini Penjelasannya
Rangka tersebut ditempatkan pada conveyor belt secara terbalik. Bagian pertama yang dipasang adalah swingarm. Kemudian dipasang juga roda belakang yang juga merupakan motor listrik, serta shockbreaker.
Selesai terpasang bagian belakang, baru dibalik dan dipindah ke conveyor belt kedua. Pada bagian tersebut, komponen depan seperti shockbreaker depan, setang, pelindung lumpur dipasang, sampai roda depan.
Motor yang masih belum terlihat bodinya ini pun jalan, dipasang baterai yang beratnya mencapat 35 Kg. Baterai dipastikan duduk dengan aman, dipasang peredam getaran di berbagai sisi, mencegah kerusakan.
Begitu juga di bagian belakang dipasang controller dan di depan ada inverter aliran listrik. Pada tahap ini, bodi belum juga dipasang, jadi masih kelihatan rangkanya saja.
Tepat di pinggir jalur tersebut, sudah disiapkan berbagai komponen yang mau dipasang. Misal ada cover bagian dalam dahulu, seperti buat bak bagasi dan dek, jadi baterai sudah tertutup rapi, tidak bisa diakses lagi.
Lalu secara cepat, motor jalan lagi ke pos selanjutnya buat dipasang bodi belakang dan lampu. Menyusul lagi di depannya sudah siap untuk pemasangan bodi depan.
Jika sudah semua terpasang, motor diantar ke dyno untuk dites. Performa dicek, begitu juga rem depan dan belakang, klakson, sampai kekurusan ban dengan setang.
Setelah itu motor dites jalan lewat polisi tidur yang kecil-kecil. Selanjutnya, motor dicas sampai penuh dan di discharge atau dikurangi baterainya. Katanya biar battery management system-nya belajar dan biar aman disimpan di gudang.