Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Tantangan Terbesar Selama Mudik 2024

Kompas.com - 04/04/2024, 17:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mudik Lebaran bisa dianggap sebagai agenda tahunan berskala nasional, dan diikuti oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Karena cangkupannya sangat besar, sudah pasti ada risiko kendala dalam pelaksanaannya.

Untuk mengantisipasi kendala tersebut, pihak Kepolisian bekerja sama dengan banyak instansi dan mengadakan Operasi Ketupat 2024, sebagai langkah memantau, mengawasi, dan memastikan keamanan mudik.

Mudik lebaran tahun ini juga diprediksi sangat menantang, karena munculnya beberapa faktor baru di luar prediksi awal.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan menjelaskan, tantangan pertama adalah jumlah partisipan mudik tahun ini melonjak drastis, bahkan menembus angka 193,6 juta masyarakat.

Baca juga: Begini Cara Memilih Rute Perjalanan Mudik Lebaran yang Tepat

Anggota Polrestabes Semarang melihat kondisi bus Pahala Kencana yang mengalami kecelakaan di Jalan Tol Semarang Km 430?300, tepatnya di turunan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (1/4/2024).
Dokumentasi Polrestabes Semarang via TribunJateng.com Anggota Polrestabes Semarang melihat kondisi bus Pahala Kencana yang mengalami kecelakaan di Jalan Tol Semarang Km 430?300, tepatnya di turunan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (1/4/2024).

“Jadi tantangannya animo masyarakat cukup tinggi, ada 56 persen peningkatan dari tahun lalu. Tentu ini jadi challenge sendiri, kita mempersiapkan lama untuk melayani masyarakat,” ucapnya menjawab pertanyaan Kompas.com di Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Aan menjelaskan, tingginya jumlah pemudik berpotensi menimbulkan efek domino lainnya, seperti risiko kemacetan panjang, kecelakaan lalu lintas, dan lain-lain.

Kendati demikian, dia optimistis jika roadmap operasi ketupat 2024 yang sudah disiapkan bisa mengakomodir semua tantangan selama mudik lebaran.

“Kita akan menggunakan IT untuk menghitung angka atau arus lalin di jalan jalan tertentu. Ini untuk bantu kita melakukan tindakan di lapangan, supaya bisa fast response,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com