Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subaru Ascent Bukan buat Pasar Indonesia

Kompas.com - 21/03/2024, 16:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Subaru merupakan merek yang cukup diminati di pasar Amerika Serikat. Jajaran produk merek asal Jepang ini terbilang komplet di sana, bahkan ada SUV besar dengan kapasitas 7 hingga 8 penumpang, yaitu Subaru Ascent.

Subaru Ascent menjadi model penantang bagi Hyundai Palisade, Honda Pilot, hingga Kia Telluride di pasar Amerika.

SUV besar ini mengusung mesin 2.4 liter turbocharged berkonfigurasi Boxer 4-silinder. Mesin ini dikawinkan dengan transmisi Symmetrical All-Wheel Drive alias 4WD.

Baca juga: Jangan Tunggu Habis, Ini Tanda Kampas Rem Sudah Minta Ganti

Subaru AscentDok. Car and Driver Subaru Ascent

Sebagai standar tak ketinggalan terdapat fitur keselamatan canggih EyeSight sudah dihadirkan ke SUV besar ini.

Di Amerika Serikat, Ascent 8-penumpang dijual mulai 32.795 dollar AS atau setara dengan Rp 486 jutaan. Sedangkan versi 7-penumpangnya dijual mulai 36.775 dollar AS atau setara dengan Rp 545 jutaan.

Lantas, kapan Subaru Indonesia memasarkan Ascent? Mengingat mobil 7 penumpang merupakan model yang cukup diminati konsumen Tanah Air.

Baca juga: Isuzu Mulai Pengetesan D-Max Hi-Lander MHEV

Ilustrasi bangku baris ketiga Subaru AscentDok. Car and Driver Ilustrasi bangku baris ketiga Subaru Ascent

“Subaru punya 7 seater di global, tapi dikembangkan untuk market tertentu dengan setir kiri. Namanya Subaru Ascent,” ujar Ismail Ashlan, Marketing & PR General Manager Subaru Indonesia di Jakarta (19/3/2024).

“Tapi untuk dia ada di setir kanan, lagi-lagi enggak visible secara volume,” kata dia.

Menurutnya, penjualan Ascent terbilang kecil bahkan di negara yang memasarkannya. Pihaknya berharap Subaru bisa bertahan selamanya di Indonesia, caranya dengan mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.

“Jadi enggak harus 7-seater ngetren, kami harus ada. EV ngetren, kami harus ada. Jadi kami lebih penting perkembangan yang sustain dan perlahan-lahan,” ucap Ismail.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau