JAKARTA, KOMPAS.com - Bus yang dijual saat ini punya teknologi yang semakin canggih. Contoh sasis premium dari Mercedes Benz O 500 RSD 2445, dilengkapi radar dan sistem rem otomatis.
Memiliki produk yang canggih, membuat Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI) selaku APM harus mengawasi para pembuat bodi bus. Memang Indonesia unik, APM hanya jual sasis, bodinya dibuat oleh karoseri.
Berbeda kalau dibandingkan dengan luar negeri, di mana Daimler punya Sentra sebagai lini produk bus.
Baca juga: PO Medali Mas Rilis Bus Baru, Pakai Jetbus 5 Single Glass
Makanya sebelum menjual sasis yang makin canggih, APM mengawasi penuh para pembuat bodi. Seperti yang dikatakan M. Thoyib, Bus Body Builder Advisor DCVI ke rekan media belum lama ini.
"Ini jadi PR kami dengan adanya fitur Active Brake Assist (ABA), semuanya yang pakai radar. Tantangan kami sebenarnya memastikan kesiapan karoseri untuk menangani itu (sasis)," ucap Thoyib.
Selama ini, baru 2445 bus yang memakai radar di bagian depannya. Jadi karoseri harus menyesuaikan lagi, memang semuanya sudah ada arahan, cuma harus dipastikan semua fungsi tadi berfungsi dengan baik.
Baca juga: Berbagai Pencapaian di MotoGP Qatar, Acosta Pecahkan Rekor Trek
"Dari kami (APM) memang ada arahan, bagaimana instalasi. Kadang konsistensi dari karoseri ini yang harus diawasi terus menerus," ucap Thoyib.
Karoseri sendiri memang tidak cuma menangani sasis dari satu merek saja. Makanya, khusus buat produk Mercedes Benz bus yang sudah pakai radar, perlu penanganan khusus saat pembuatan bodi.
"Dibandingkan dulu dan sekarang (bikin bus), jujur lebih sulit sekarang karena (teknologi) semakin berkembang. Tapi kami senang, karoseri (pun) semakin canggih, alat yang digunakan semakin presisi," kata Thoyib.
Rencananya, bus pertama yang pakai sasis baru 2445 dari Mercedes Benz ini akan dipamerkan di pameran nasional selanjutnya. Kabarnya, bodi yang dipakai adalah bus tingkat, bisa jadi bus paling aman di jalanan nantinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.