JAKARTA, KOMPAS.com - Kecerobohan dalam mengemudi saat ini masih menjadi salah satu faktor utama terhadap sumbangan kecelakaan lalu lintas di jalan, khususnya yang melibatkan angkutan barang atau kendaraan niaga.
Apalagi, saat ini total kendaraan komersial yang beroperasi, lebih banyak dibandingkan jumlah pengemudi yang punya kompetensi. Membuat terjadi kelonggaran pada sisi kualifikasi sopir andal untuk mengoperasikan angkutan.
Atas kondisi itu, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) berinisiatif mencetak sopir angkutan barang berlisensi dengan tujuan mampu meningkatkan kualitas berkendara melalui program driver school.
Baca juga: Isuzu Bicara Kemungkinan Bawa Truk Listrik di Indonesia
"Dengan program dari IAMI ini, kami berusaha mencetak sopir-sopir atau driver baru yang belisensi," kata Fuad Hasyim, Learning Center & Transformation Dept Head PT IAMI di gelaran Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo 2024, Jakarta, Jumat (8/3/2024).
"Latar belakang program ini, kendaraan komersial itu digunakan untuk bisnis. Maka, harus ada sopir yang benar-benar berkualitas. Sebab pengemudi dan mobil tidak bisa dipisahkan," lanjut dia.
Program pelatihan sopir kendaraan komersial ini punya kurikulum yang digarap serius oleh perusahaan. Bahkan berlangsung hingga dua pekan tiap satu serinya dengan komposisi 40 persen teori dan 60 persen praktik.
Menurut Instruktur Learning Center & Transformation Dept IAMI, Thomas Aquino, program yang mereka ajarkan cukup beragam, dari pengenalan terhadap kendaraan hingga pelatihan mengenai cara berkendara ekonomis.
Baca juga: Satu Lagi Merek Mobil Asal China Masuk Indonesia
Ia juga menyebutkan, dalam pelatihan ini peserta akan diajarkan bagaimana mitigasi yang harus dilakukan ketika kondisi upnormal terjadi.
"Setelah mengendarai dengan tepat, menghadapi kondisi darurat. Kadang terjadi misalnya remnya blong itu harus seperti apa. Dan salah satu keunggulan mungkin di Isuzu Driver School ini adalah itu pun kita praktekin," katanya.
"Kemudian ada Economic Driving ya. Mereka juga praktik gimana mengendarai economic driving. Karena kalau cuma teori kadang ya gak yakin gitu," ujar Thomas.
Perusahaan lantas juga mengupayakan pelaksanaan program peningkatan kompetensi dan pengurusan izin untuk penggunaan forklift, sehingga program dapat mencakup pengemudi dengan SIM B1, B1 Umum, B2, dan B2 Umum.
"Saat ini output (lulusan Learning School) kami sudah diterima di beberapa konsumen dan jika nanti dari konsumen ada kebutuhan terkait sopir atau program untuk men-develop driver baru, silakan menghubungi kami," kata Fuad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.