Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aprilia RS-GP Banyak Adopsi Teknologi F1

Kompas.com - 08/02/2024, 11:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aprilia termasuk salah satu pabrikan yang fokus mengembangkan aerodinamika motor di MotoGP. Pabrikan asal Italia ini banyak menerapkan teknologi Formula 1 (F1) pada RS-GP.

Dikutip dari Motorsport.com, Kamis (8/2/2024), Aprilia merekrut ahli aerodinamika yang memiliki banyak pengalaman di F1, yakni Marco de Luca. Marco sendiri saat ini menjabat sebagai Head of Vehicle Aprilia Racing.

Baca juga: Aprilia Fokus Mengulik Aerodinamika, Pebalap Bilang Menyulitkan

Marco diyakini menerapkan penggunaan "blown diffuser" pada RS-GP. Teknologi tersebut pertama kali digunakan oleh tim Red Bull di F1 pada awal 2010, yang didesain oleh Adrian Newey.

Aprilia RS-GP banyak diaplikasikan teknologi Formula 1 (F1) untuk meningkatkan aerodinamikaDok. Aprilia Aprilia RS-GP banyak diaplikasikan teknologi Formula 1 (F1) untuk meningkatkan aerodinamika

Blown diffuser bekerja dengan cara mengarahkan gas panas dari knalpot ke arah diffuser, sehingga menciptakan daya tekan atau downforce. Aprilia membuat versinya sendiri, terlihat pada sesi tes pra-musim di Sirkuit Sepang, Malaysia, belum lama ini.

Kemudian, bagian menarik lainnya pada RS-GP adalah sayap di bagian swingarm. Komponen tersebut diyakini juga meningkatkan efisiensi penggunaan diffuser.

Baca juga: Aprilia Pakai Buntut Motor Nyeleneh di Tes Pramusim MotoGP

Selain itu, yang paling banyak disorot adalah penggunaan aero rake. Alat yang terliat seperti antena televisi itu juga pertama kali digunakan pada ajang balap F1.

Buntut motor MotoGP Aprilia, pasang aero rakes buat mengumpulkan data aliran dan kecepatan udaraMOTOSPRINT Buntut motor MotoGP Aprilia, pasang aero rakes buat mengumpulkan data aliran dan kecepatan udara

Romano Albesiano, Technical Director Aprilia Racing, mengatakan, fungsi alat tersebut adalah sebagai transduser tekanan. Terdapat banyak lubang pada antena tersebut yang terhubung dengan pipa kecil, menuju transduser tekanan.

"Jadi, pada akhirnya, Anda mendapatkan peta dari total tekanan di belakang pebalap. Anda memiliki peta dari gangguan-gangguan dari aliran udara pada pebalap dan motor," ujar Romano, dikutip dari MotoGP.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by MotoGP™ (@motogp)

Romano menambahkan, aero rake berguna tidak hanya untuk mengumpulkan data. Alat tersebut dibutuhkan untuk mengecek atau memastikan apakah program yang digunakan untuk mendesain motor sudah benar atau belum.

Penerapan teknologi F1 pada MotoGP mengundang banyak pro dan kontra. Sebagian lebih suka dengan motor balap yang apa adanya. Tapi, sebagian lagi juga tidak bisa memungkiri bahwa aerodinamika bisa meningkatkan performa motor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau