JAKARTA, KOMPAS.com - Aprilia termasuk salah satu pabrikan yang fokus mengembangkan aerodinamika motor di MotoGP. Pabrikan asal Italia ini banyak menerapkan teknologi Formula 1 (F1) pada RS-GP.
Dikutip dari Motorsport.com, Kamis (8/2/2024), Aprilia merekrut ahli aerodinamika yang memiliki banyak pengalaman di F1, yakni Marco de Luca. Marco sendiri saat ini menjabat sebagai Head of Vehicle Aprilia Racing.
Marco diyakini menerapkan penggunaan "blown diffuser" pada RS-GP. Teknologi tersebut pertama kali digunakan oleh tim Red Bull di F1 pada awal 2010, yang didesain oleh Adrian Newey.
Blown diffuser bekerja dengan cara mengarahkan gas panas dari knalpot ke arah diffuser, sehingga menciptakan daya tekan atau downforce. Aprilia membuat versinya sendiri, terlihat pada sesi tes pra-musim di Sirkuit Sepang, Malaysia, belum lama ini.
Kemudian, bagian menarik lainnya pada RS-GP adalah sayap di bagian swingarm. Komponen tersebut diyakini juga meningkatkan efisiensi penggunaan diffuser.
Selain itu, yang paling banyak disorot adalah penggunaan aero rake. Alat yang terliat seperti antena televisi itu juga pertama kali digunakan pada ajang balap F1.
Romano Albesiano, Technical Director Aprilia Racing, mengatakan, fungsi alat tersebut adalah sebagai transduser tekanan. Terdapat banyak lubang pada antena tersebut yang terhubung dengan pipa kecil, menuju transduser tekanan.
"Jadi, pada akhirnya, Anda mendapatkan peta dari total tekanan di belakang pebalap. Anda memiliki peta dari gangguan-gangguan dari aliran udara pada pebalap dan motor," ujar Romano, dikutip dari MotoGP.
Penerapan teknologi F1 pada MotoGP mengundang banyak pro dan kontra. Sebagian lebih suka dengan motor balap yang apa adanya. Tapi, sebagian lagi juga tidak bisa memungkiri bahwa aerodinamika bisa meningkatkan performa motor.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/08/114200815/aprilia-rs-gp-banyak-adopsi-teknologi-f1