Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kecelakaan Veloz karena Aquaplaning, Jangan Ngebut Saat Hujan

Kompas.com - 13/01/2024, 12:42 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Topik mengenai aquaplaning kembali mencuat setelah mobil Toyota Veloz mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Umum Simpang Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman, Rabu (10/1/2024)

Detik-detik terjadinya kecelakaan maut ini sempat terekam dashcam pengendara mobil lain dan viral di media sosial. Salah satunya lewat akun instagram @dashcamindonesia.

"Avanza Veloz mengalami aquaplaning dan menabrak tiang baliho sampai mobil terbelah dua bagian," tulis unggahannya, disitat pada Sabtu (13/1/2024).

Baca juga: Mitos atau Fakta, Mobil AWD dan 4WD Kebal Aquaplaning?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

Menyusul kejadian ini, beberapa pakar keselamatan mengimbau masyarakat untuk memetik pelajaran dan senantiasa berhati-hati ketika berkendara, khususnya saat hujan.

Agus Sani, Head of Safety Riding AHM Wahana menjelaskan, bahaya aquaplaning juga bisa dialami oleh pengendara motor. Pemicu utamanya adalah kondisi jalan basah akibat hujan, kecepatan berkendara tinggi, dan kondisi ban tidak lagi optimal.

“Keliru kalau ada anggapan motor tidak bisa kena aquaplaning. Bahaya ini ada di semua kendaraan, termasuk motor,” ucapnya kepada Kompas.com, Kamis (11/1/2024).

Baca juga: Nekat Pakai Knalpot Brong Bisa Kena Pidana, Denda Rp 10 Juta

Saat hujan deras dan jalanan dipenuhi genangan, pengemudi mobil harus mewaspadai bahaya aquaplaningDok Anggota Polsek Mertoyudan Saat hujan deras dan jalanan dipenuhi genangan, pengemudi mobil harus mewaspadai bahaya aquaplaning

Agus menjelaskan, menurunkan kecepatan motor saat kondisi hujan merupakan langkah terbaik dan teraman yang bisa dilakukan pengendara, supaya terhindar dari bahaya aquaplaning.

“Optimalnya, kecepatan motor ketika kondisi hujan dan jalan basah adalah 40 kpj maksimal, sebaiknya tidak lebih dari itu,” ujarnya.

Penjelasan senada juga disampaikan Juni Siswanto, Technical Leader Auto2000 Ahmad Yani. Menurutnya, kecepatan kendaraan bisa menentukan persentase terjadinya aquaplaning.

Aquaplaning itu tidak akan terjadi kalau kendaraan dalam kecepatan rendah, karena ban mobil masih punya peluang untuk napak (ke jalan) dan memecah genangan air,” kata dia.

Baca juga: Jika Motor Terlanjur kena Aquaplaning, Ketahui Cara Jatuh yang Benar

Ilustrasi aquaplaningwww.reifen.de Ilustrasi aquaplaning

Juni menambahkan, batas kecepatan maksimal yang sebaiknya dijaga oleh pengemudi mobil saat kondisi hujan adalah 40 kpj sampai 50 kpj.

“Selain kecepatannya dijaga, pastikan juga ban masih dalam kondisi baik, minimal belum kena TWI (tread wear indicator) dan belum botak,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com