Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Murah, Konsumen Indonesia Disebut Mulai Tertarik Mobil China

Kompas.com - 10/01/2024, 08:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia diklaim mulai tertarik dengan mobil China yang mulai agresif untuk menggarap pasar Asia Tenggara pada tahun 2023.

Hal tersebut dikarenakan kendaraan yang ditawarkan memiliki harga sangat murah alias dapat dijangkau banyak lini. Teknologi yang menarik dan modern pun jadi sorotan di samping mobilitasnya.

Demikian hasil studi yang dirilis konsultan komunikasi Asia Tenggara, Vero IMC Consulting dan perusahaan manajemen pemasaran asal China WeBridge yang bertajuk “The Road to Southeast Asia: A Study of Consumer Perceptions and Market Opportunities for Chinese Automotive Brands”.

Baca juga: 5 Mobil Listrik yang Berpotensi Dapat Insentif Tahun Ini

Chery Omoda 5 GT AWDKompas.com Chery Omoda 5 GT AWD

Dalam studi itu, perusahaan menganalisis percakapan konsumen lewat social listening dengan menggali lanskap untuk Indonesia, Thailand, Vietnam, serta Filipina.

Pada risetnya, sebanyak 66 persen konsumen Indonesia berpandangan positif terhadap mobil-mobil China. Di mana, 40 persen dari percakapannya berfokus pada harga dan layanan yang ditawarkan.

Sementara 29 persen perbincangan terkait teknologi dan inovasi, khususnya elektronik dan kendaraan. Konsumen Indonesia juga sangat tertarik dengan fungsional dan desain dari produk China, serta ketersediaannya melalui saluran online dan offline.

Studi ini juga mengalisis faktor-faktor utama yang mempengaruhi keputusan dalam membeli mobil di Indonesia. Hasilnya, sebagian besar konsumen (33 persen) memandang bahwa memiliki mobil sebaai preferensi pribadi dan gaya hidup.

Baca juga: Adab Menggunakan Lampu Mobil Saat Hujan

Wuling Air ev di KTT ASEAN ke-43 Jakartadok.Wuling Wuling Air ev di KTT ASEAN ke-43 Jakarta

Adapun efisiensi berkendara mencakup 28 persen dari percakapan dan mobilitas serta kenyamanan menyumbang 15 persennya.

Hanya saja mereka masih merasa bahwa biaya kepemilikan mobil yang tinggi (38 persen) dan kurangnya infrastruktur (21 persen) menjadi penghalang untuk membeli mobil.

Selain itu, terdapat minat yang cukup besar di kalangan konsumen Indonesia terhadap kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Ini dibuktikan dengan volume pencarian yang signifikan untuk kata kunci yang berkaitan dengan penghematan energi, mobil listrik, dan efisiensi energi.

Mobil listrik dianggap lebih hemat energi serta biaya dalam pengoperasian dan dan perawatannya dibanding kendaraan bermesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE).

Diskusi di kalangan konsumen tentang kendaraan listrik dan efisiensi energi serta manfaat lingkungannya juga memberikan keunggulan unik bagi ragam merek di pasar Indonesia.

Baca juga: BYD Luncurkan Mobil Listrik di Indonesia Pekan Depan

Deretan mobil listrik Neta V, sudah mulai dijual di Indonesia dengan harga Rp 379 juta, namun masih CBUKompas.com/Daafa Alhaqqy Deretan mobil listrik Neta V, sudah mulai dijual di Indonesia dengan harga Rp 379 juta, namun masih CBU

Atas penelitian ini, Dzikri Sabillah Anwar, Senior PR Executive Vero dan salah satu peneliti mengungkapkan, penting bagi merek-merek mobil China untuk terus memperluas daya tarik.

Hal ini dapat dilakukan melalui kemitraan strategis dengan para influencer, media terkemuka, dan pemimpin industri lainnya di Indonesia.

“Merek-merek mobil China dapat meningkatkan visibilitas mereka dengan berpartisipasi dalam berbagai pameran besar atau menyelenggarakan acara-acara yang menawarkan kesempatan untuk mencoba mobil dan berinteraksi langsung," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com