Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Videometri pada MotoGP agar Pebalap Kencang di Tikungan

Kompas.com - 08/01/2024, 08:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Sumber Motorsport

JAKARTA, KOMPAS.com - MotoGP adalah perlombaan yang sangat ketat. Perbedaan seperseratus detik bisa menentukan kemenangan seorang pebalap di lintasan. Alasan itu di era MotoGP modern tim mempekerjakan banyak orang.

Pada MotoGP musim 2024, disebutkan bahwa semua tim akan memiliki teknisi videometri. Lantas, apa yang dimaksud videometri?

Baca juga: Tesla Recall 1,6 Juta Mobil di China, Ini Masalahnya

Salah satu mantan kepala teknisi MotoGP yang bicara secara anonim menjelaskan, videometri merupakan perangkat agar pebalap bisa mencari cara dan memilih racing line yang lebih baik di tikungan agar bisa belok lebih kencang.

 

Motor Honda RC213V saat ini merupakan motor paling buruk di lintasan MotoGPFoto: Crash Motor Honda RC213V saat ini merupakan motor paling buruk di lintasan MotoGP

"Terdiri dari perekaman di tikungan dan kecepatan pebalap, dan dengan program perangkat lunak, memberikan beberapa gambaran racing line berbeda yang dapat digunakan oleh setiap pebalap," katanya dilansir dari Motorsport, Senin (8/1/2024).

Saat ada beberapa pilihan racing line, pebalap kemudian dapat memproyeksikan dan memilih sudut balap terbaik.

Namun, walaupun ada beberapa pilihan racing line hal tersebut tidak serta mudah dilakukan. Sebab, memilih racing line saat di tikungan berpengaruh pada kecepatan masuk motor, gaya balap, dan sudut kemiringan motor.

Baca juga: Viral Penumpang Bus PO Sinar Jaya Diturunkan Tidak Sesuai Tujuan di Tiket

Pebalap Pramac Racing, Jorge Martin, saat memimpin balapan MotoGP Australia 2023 di Sirkuit Phillip Island, Sabtu 21 Oktober 2023. Balapan MotoGP Australia 2023 dimenangi oleh Johann Zarco. (Photo by WILLIAM WEST / AFP)AFP/WILLIAM WEST Pebalap Pramac Racing, Jorge Martin, saat memimpin balapan MotoGP Australia 2023 di Sirkuit Phillip Island, Sabtu 21 Oktober 2023. Balapan MotoGP Australia 2023 dimenangi oleh Johann Zarco. (Photo by WILLIAM WEST / AFP)

"Setelah Anda memiliki gambarnya, sangat mudah untuk menganalisisnya dan sangat efektif, terutama ketika membandingkan seorang pebalap dengan motor yang sama,” katanya.

Dengan menggunakan videometri, pebalap akan lebih mudah menganalisis kelemahannya saat berada tikungan ketimbang pakai cara konvensional yaitu mengikuti pola pebalap lain.

"Ada dua cara, yang tradisional adalah mengikuti pebalap yang lebih cepat di setiap titik lintasan untuk memahami apa yang dia lakukan lebih baik dari Anda. Pilihan lainnya adalah menerapkan teknik video ini untuk mempelajari racing line yang berbeda," ungkapnya.

Baca juga: Spesifikasi Motor Listrik Buatan UGM, Jarak Tempuh Mencapai 40 Km

Alex Marquez saat berlaga pada MotoGP Qatar 2023Dok. Gresini Racing Alex Marquez saat berlaga pada MotoGP Qatar 2023

Tim pertama yang menggunakan videometri ialah Ducati. Saat ini ada teknisi asal Belgia, Serge Andrey, yang mulai menerapkannya saat bekerja di Ducati pada tahun 2010 sampai 2013.

Andrey yang seorang insinyur mulai mengembangkan perangkat lunaknya sendiri karena pada saat itu belum ada perangkat lunak di pasaran yang dapat mencitrakan beberapa racing line secara bergerak.

Dia kemudian dikontrak LCR-Honda pada musim 2014 untuk mencoba meningkatkan hasil Stefan Bradl. Pada tahun 2015 Cal Cruthclow datang ke LCR Honda dan departemen 'videometri' di MotoGP mulai berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com