Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Teknik Mengerem Motor yang Benar Saat Hujan dan Jalan Basah

Kompas.com - 06/01/2024, 16:22 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menghadapi musim hujan, pengendara motor tidak hanya diimbau mempersiapkan peralatan penunjang seperti jas hujan dan sejenisnya, teknik berkendara benar juga wajib dipahami.

Perlu dipahami, cara berkendara motor dalam kondisi hujan dan basah sangat jauh berbeda ketimbang saat kondisi cerah dan kering. Faktor cuaca bisa sangat memengaruhi, bahkan mengubah medan jalan.

Agus Sani, Head of Safety Riding AHM Wahana, menjelaskan, dari sekian banyak teknik berkendara, cara mengerem motor adalah poin terpenting yang harus dipahami oleh semua orang.

“Deselerasi (menurunkan kecepatan) saat kondisi jalan basah itu bakal berbeda dibandingkan saat kondisi jalan kering. Cara ngerem yang keliru bisa berujung kecelakaan, dan ini efeknya lebih fatal ketika cuaca hujan,” kata Agus kepada Kompas.com, Kamis (4/1/2024).

Baca juga: Jakarta Diprediksi Hujan Deras, Wajib Batasi Kecepatan Berkendara

Ilustrasi pemotor berkendara saat hujanDok. Yamaha Ilustrasi pemotor berkendara saat hujan

Dia mengatakan, kekeliruan yang masih banyak dilakukan oleh pengendara motor baik itu pemula ataupun bukan, adalah terlalu bergantung pada rem depan atau sering menggunakan dua rem di saat bersamaan.

Pada kondisi cuaca normal tindakan semacam itu masih bisa dimaklumi, tetapi jika situasinya sedang hujan dan jalan basah, sikap ini justru sangat berisiko.

“Cengekaram roda ketika jalan basah itu tidak terlalu pakem, lebih licin. Kalau pakai dua rem sekaligus apalagi rem depan saja, motor bakal tergelincir jatuh dan bisa terseret,” kata Agus.

Menghindari kondisi semacam ini, pengendara dianjurkan agar lebih banyak menggunakan rem belakan ketika cuaca hujan dan kondisi jalan basah.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Polisi Larang Pengendara Berteduh di Bawah Flyover

Ilustrasi kecelakaan motorgas2.org Ilustrasi kecelakaan motor

Menurut Agus, metode deselerasi pakai rem belakang jauh lebih aman. Hal ini berkaitan dengan keseimbangan dan hukum inersia yang membuat kendali motor akan lebih baik.

“Kalau pakai rem depan, masih ada daya dorong dari arah belakang yang membuat pengendara tergelincir. Sebaliknya kalau pakai rem belakang, daya dorongnya akan langsung ditahan. Masih ada kemungkinan sliding, tapi kontrolnya pasti lebih baik,” ucapnya.

Namun, satu poin yang wajib diperhatikan, trik pengereman di atas tidak akan banyak berpengaruh jika pengendara dalam kondisi mengebut.

Agus menambahkan, kecepatan maksimal yang sebaiknya dijaga ketika berkendara di tengah hujan adalah 40 kpj saja. Jika lebih dari itu, ada bahaya laten dan potensi risiko bagi pengendara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com