Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas Terjebak Kemacetan Arus Balik, Hindari Tanggal Ini

Kompas.com - 30/12/2023, 10:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) memprediksi puncak arus balik libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 terjadi pada Senin, 1 Januari 2024.

Untuk jumlah kendaraan yang kembali ke Jabotabek, didominasi dari arah Trans-Jawa dengan perkiraan mencapai 140.000 kendaraan, atau naik 28 persen dari periode yang sama pada tahun lalu.

Karena itu, untuk menghindari penumpukan dan kepadatan lalu lintas (lalin). Jasa Marga mengimbau agar pengguna jalan yang sedang berlibur menghindari puncak arus balik yang akan terjadi di awal Januari 2024 tersebut.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan, puncak arus balik dari arah Timur atau Trans-Jawa) yang diprediksi akan mencapai 140.000 kendaraan juga dihitung berdasarkan tingginya realisasi puncak arus mudik Nataru yang terjadi pada H-2 Natal 2023, atau pada 23 Desember, yakni 134.000 kendaraan naik 34 persen terhadap puncak arus mudik Natal 2022.

Baca juga: Jangan Bingung, Ini Cara Mengetahui Posisi Tutup Tangki BBM Mobil

"Sebelumnya, Jasa Marga mencatat sebanyak 1,9 juta kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada Libur Natal 2023 (18 - 28 Desember 2023). Jumlah ini meningkat 25 persen dibandingkan lalin normal (1,5 juta kendaraan) pada periode yang sama. Jika dibandingkan dengan periode Natal 2022, total volume lalin ini meningkat 7 persen (1,79 juta kendaraan)," kata Lisye dalam keterangan resminya, Jumat (29/12/2023).

Atas diskresi kepolisian, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memberlakukan contraflow di ruas Jalan Tol Jagorawi mulai KM 44+500 sampai KM 46+500 arah Puncak.Dok. Jasa Marga Atas diskresi kepolisian, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memberlakukan contraflow di ruas Jalan Tol Jagorawi mulai KM 44+500 sampai KM 46+500 arah Puncak.

Lebih lanjut Lisye menjelaskan, dengan adanya lonjakan tersebut, lokasi yang jadi fokus perhatian untuk diantisipasi yaitu pada KM 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Tepatnya titik pertemuan kendaraan dari Bandung dan Cikampek menuju Jakarta.

Selain itu, ada potensi kepadatan di beberapa lokasi ruas tol Trans-Jawa dari arah Semarang menuju Jakarta, terutama pada titik pertemuan simpul lalin, akses keluar jalan arteri, dan beberapa lokasi rest area.

Baca juga: 140.000 Kendaraan Kembali ke Jabotabek saat Puncak Arus Balik Nataru

"Karena itu, Jasa Marga bekerja sama dengan Kepolisian dan instansi berwenang lainnya untuk melakukan rekayasa lalin dalam mengantisipasi kepadatan di lokasi tersebut," ujar Lisye.

Lisye mengimbau dan memohon kerja sama pengguna jalan, khususnya yang lewat Tol Trans-Jawa untuk dapat mengatur waktu perjalanannya kembali ke Jabotabek agar lebih nyaman dan tidak menumpuk pada tanggal-tanggal yang diprediksi jadi puncak arus balik.

Kondisi ini juga dalam rangka menjaga waktu tempuh perjalanan dari Semarang menuju ke Jakarta yaitu kurang dari 7 jam atau kecepatan rata-rata di 60 sampai 70 Kpj.

"Hindari pulang bersamaan di hari Senin dan Selasa, 1 dan 2 Januari 2024. Bagi pengguna jalan yang masih diberikan kelonggaran untuk melanjutkan periode mudiknya, dapat menggeser perjalanan dengan pilihan hari Sabtu-Minggu, 30-31 Desember 2023 maupun Rabu, 3 Januari 2024," ucapnya.

Antrian kendaraan dari arah Tol Trans Jawa yang ingin masuk ke Gerbang Tol Cikampek Utama, Rabu (26/4/2023) malam. Jasa Marga Antrian kendaraan dari arah Tol Trans Jawa yang ingin masuk ke Gerbang Tol Cikampek Utama, Rabu (26/4/2023) malam.

Khusus Rabu, 3 Januari 2024, pengguna dapat sekaligus memanfaatkan potongan tarif tol sebesar 10 persen yang akan berlaku di Jalan Tol Trans-Jawa untuk perjalanan menerus arus balik dari Semarang menuju Jakarta (GT Kalikangkung menuju GT Cikampek Utama).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com