Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kelelahan Mengemudi Jangan Langsung Minum Energy Drink, Bisa Serangan Jantung

Kompas.com - 26/12/2023, 09:31 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki pekan terakhir Desember 2023, arus lalu lintas masih padat dan dipenuhi pelancong yang melakukan perjalanan liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) antar-kota.

Rekayasa lalu lintas dan kemacetan panjang di beberapa titik pun masih banyak terjadi, sehingga mengulur estimasi waktu perjalanan normal sampai tujuan.

Satu poin keselamatan berkendara yang wajib diperhatikan pelancong adalah rutin beristirahat. Segera menepi di rest area jika kondisi tubuh sudah lelah, dan jangan pernah menenggak energy drink alias minuman berenergi.

Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre (RDC) menjelaskan, meminum energy drink saat kondisi tubuh lelah dan mengantuk adalah satu kesalahan fatal yang bisa berisiko. Sangat tidak dianjurkan ketika sedang dalam perjalanan jauh.

Baca juga: Hari Ini Puncak Arus Balik Libur Natal, Ada Rekayasa di Tol Japek

Ilustrasi berkendara.Thinkstock Ilustrasi berkendara.

“Ini (minum energy drink) sama saja doping yang tidak sehat. Satu-satunya obat ngantuk dan capek itu tidur, atau minimal perenggangan,” ucapnya kepada Kompas.com, Sabtu (24/12/2023).

Berdasarkan studi yang sudah dilakukan, Marcell mengatakan jika energy drink bisa menimbulkan beberapa komplikasi bagi pengendara.

Salah satu contohnya adalah microsleep, kondisi di mana tubuh terasa tidak lelah, namun fokus hilang karena otak berhenti bekerja untuk sementara waktu.

Marcell menambahkan, pada situasi paling parah pengendara bahkan bisa mengalami serangan jantung mendadak. Efek dari terlalu memaksakan berkendara.

Baca juga: Berkendara Saat Liburan Nataru, Jangan Terlalu Lama Dekat Bus dan Truk

Ilustrasi mengantuk saat berkendara.albayan Ilustrasi mengantuk saat berkendara.

Energy drink menipu tubuh kita supaya terasa seolah-olah kondisinya segar, padahal itu ilusi saja. Ada beberapa laporan orang yang kena serangan jantung karena doping ini,” ucapnya

Penjelasan tersebut juga dikonfirmasi oleh dr. Eka Indra, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Serangan jantung memang bisa dipicu oleh energy drink.

“Beberapa energy drink punya kandungan taurine tinggi yang kadarnya sampai 1.000 miligram. Asupan normal harian itu seharusnya cuma 200 miligram saja, itupun berbeda tiap orang,” ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/12/2023).

Baca juga: Bahu Jalan Bukan untuk Istirahat, Simak Fungsinya

Pemudik tidur saat terjebak antrean panjang di Dermaga 7  Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, untuk naik ke kapal, Kamis (20/4/2023). Kantong parkir di tujuh dermaga yang tersedia sejak Rabu (19/4/2023) malam hingga Kamis (20/4/2024) pagi kembali dipenuhi mobil kendaraan pemudik yang akan menyeberang ke Sumatera.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Pemudik tidur saat terjebak antrean panjang di Dermaga 7 Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, untuk naik ke kapal, Kamis (20/4/2023). Kantong parkir di tujuh dermaga yang tersedia sejak Rabu (19/4/2023) malam hingga Kamis (20/4/2024) pagi kembali dipenuhi mobil kendaraan pemudik yang akan menyeberang ke Sumatera.

Sebagai informasi, taurine adalah zat psikostimulan (perangsang) kuat yang efeknya jauh melebihi kafein dalam kopi. Jika pemakaiannya keliru atau berlebihan, bisa membahayakan tubuh.

Eka menyarankan semua pengendara supaya bersikap disiplin dalam menjaga kesehatan. Langkah paling bijak saat sudah lelah adalah menepi dan segera beristirahat.

“Kalau capek nyetir sebaiknya tidur, bukan justru memforsir tubuh,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com