Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegiat Safety Riding Kritik Pembuatan SIM di Indonesia

Kompas.com - 18/12/2023, 18:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika mengemudi di jalanan masih sering ditemui pengendara sepeda motor yang membahayakan. Misal, dari cara berkendara yang ugal-ugalan atau terlalu pelan dan menghalangi orang lain.

Pengendara tadi bisa dibilang tidak layak buat berkendara di jalan raya. Seharusnya lewat uji SIM, tercipta standar pengendara yang baik dan layak, tidak seperti sekarang.

Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana mengatakan, pemilik SIM di Indonesia banyak yang masih belum layak cara berkendaranya.

Baca juga: Prediksi Motor Baru Honda yang Meluncur Pekan Ini

Pengendara motor tidak menggunakan helm di jalan rayaKompas.com/Daafa Alhaqqy Pengendara motor tidak menggunakan helm di jalan raya

"Ini karena ada saja proses pembuatan SIM yang bisa dibuat mudah. Menurut saya SIM yang ada di Indonesia hanya sebagai syarat orang boleh membawa kendaraan di jalan, bukan sebagai kelayakan orang yang mengendarai dengan aman dan baik," ucapnya kepada Kompas.com, Minggu (17/12/2023).

Menurut Agus, kalau dari awal saat pembuatan SIM sesuai prosedur dengan mencari kelayakan, tentu banyak yang gagal saat membuatnya. Cuma memang tidak bisa dipungkiri, proses di Indonesia tidak sedetail itu.

Baca juga: Diskon Motor Listrik di Akhir Tahun, Alva Tembus Rp 10 Jutaan


"Pada dasarnya, orang yang layak berarti dia punya kemampuan berkendara yang baik, jadi tidak membuat pengendara lain kagok," kata Agus.

Jadi melihat kondisi jalan yang semrawut, cuma bisa lebih berhati-hati saja saat di jalan. Ketika bertemu pengendara yang membahayakan, jaga jarak dan jauhi kalau bisa demi keamanan diri sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com