Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana yang Lebih Baik, Beli Motor Listrik Pabrikan atau Konversi?

Kompas.com - 02/12/2023, 13:42 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan teknologi kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB) semakin meningkat di Indonesia, khususnya di sektor roda dua. Hal ini terbukti dari harga jualnya yang semakin terjangkau, bahkan sudah menyentuh angka di bawah Rp 10 juta.

Sektor roda dua, konsumen bahkan mendapatkan beberapa penawaran menarik. Ada dua opsi KLBB yang bisa dipertimbangkan, yakni motor listrik jadi buatan pabrik, atau motor listrik konversi.

Selain itu, konsumen yang hendak membeli motor listrik, baik pabrikan atau konversi, dipastikan bakal menerima subsidi langsung dari pemerintah. Ini merupakan layanan unggulan dan termasuk ke dalam program elektrifikasi Nasional.

Baca juga: Spesifikasi Len Sprint 3K, Motor Listrik Taktis Buatan Kemhan

Paket konversi motor listrik buatan Nagara. Jadi yang termurah setelah disubsidi, harga Rp 4 jutaKompas.com/Daafa Alhaqqy Paket konversi motor listrik buatan Nagara. Jadi yang termurah setelah disubsidi, harga Rp 4 juta

Kendati demikian, sebagian konsumen yang hendak beralih ke KLBB roda dua mungkin akan kebingungan. Sebagai permulaan, sebaiknya beli motor listrik pabrikan atau konversi?

Menjawab pertanyaan ini, keunggulan dan kekurangan dari masing-masing opsi harus dipaparkan terlebih dahulu. Jika membahas dari segi harga, motor listrik konversi cenderung lebih unggul.

Pasalnya, nominal subsidi konversi motor listrik memang jauh lebih besar, yakni senilai Rp 10 juta. Sedangkan subsidi motor listrik pabrikan adalah Rp 7 juta.

Dengan nilai subsidi sebesar itu, konsumen akan menjumpai beberapa penawaran dari bengkel konversi yang banderolnya terbilang murah, mulai Rp 4 juta sampai Rp 8 juta.

Baca juga: Asosiasi Berharap Subsidi Motor Listrik Jadi Rp 10 Juta

Paket konversi motor listrik buatan Nagara. Jadi yang termurah setelah disubsidi, harga Rp 4 jutaKompas.com/Daafa Alhaqqy Paket konversi motor listrik buatan Nagara. Jadi yang termurah setelah disubsidi, harga Rp 4 juta

PT Nagara Sains Ekosistem merupakan contoh produsen yang menyediakan paket konversi motor listrik murah, dengan banderol Rp 4 juta setelah dipotong subsidi.

Muhammad Bagas Kamal, Lead Engineer Nagara, menjelaskan, motor listrik konversi bisa menjadi opsi menarik bagi konsumen yang hendak mencoba dan beralih ke KLBB.

“Harga itu pasti jadi poin penguat, soalnya murah. Jadi kalau konsumen memang masih ragu beli motor listrik baru yang harganya mahal, baiknya mulai dari konversi dulu saja,” ucapnya kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Baca juga: Paket Konversi Motor Listrik Murah, Cuma Rp 4 Juta

Honda BeAT yang dikonversi menjadi motor listrik, menggunakan penggerak mid-drive dengan gear rasioKompas.com/Daafa Alhaqqy Honda BeAT yang dikonversi menjadi motor listrik, menggunakan penggerak mid-drive dengan gear rasio

Satu keunggulan lain dari konversi adalah build quality, karena yang umumnya digunakan adalah motor skutik lansiran pabrikan Jepang, kualitas bodi dan rangkanya tentu jauh lebih kuat.

“Yang diubah saat konversi kan cuma mesin saja. Rangka dan bodinya masih sama, aseli dari pabrikan. Kalau (buatan) Jepang punya kan kualitasnya lebih bagus,” kata Bagas.

Namun ada satu kelemahan motor konversi, yakni dalam hal aftersales dan kemudahan servis. Menimbang jumlah bengkel konversi masih sedikit, kerusakan atau kendala yang muncul secara tiba-tiba tentu bisa menyulitkan konsumen.

Baca juga: United E-Motor Siap Luncurkan 7 Motor Listrik Baru pada 2024

Ilustrasi jajaran produk motor listrik United E-Motor.Dok. United E-Motor Ilustrasi jajaran produk motor listrik United E-Motor.

Poin inilah yang justru menjadi keunggulan dari motor listrik pabrikan, sebab jangkauan diler dan bengkel resminya jauh lebih banyak, sehingga layanan aftersales diklaim bisa lebih baik.

Satu motor listrik murah di pasaran saat ini adalah United MX-1200, produk lokal yang banderolnya Rp 8,8 juta setelah dipotong subsidi Rp 7 juta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com