Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tanda-tanda Mobil Transmisi Matik Butuh Perawatan

Kompas.com - 13/11/2023, 14:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SLEMAN, KOMPAS.com - Kerusakan transmisi pada mobil matik bisa dideteksi lebih dini oleh pengemudi sehingga biaya perbaikannya bisa ditekan. Dengan memberikan pertolongan awal, maka kemungkinan komponen selamat lebih banyak.

Selain sebagai juru selamat penumpang, pengemudi juga bisa menjadi orang pertama yang seharusnya merasakan gejala tidak wajar ketika terjadi kerusakan transmisi, khususnya pada mobil matik.

Maka dari itu, pengemudi wajib tahu apa saja tanda mobil matik membutuhkan perbaikan transmisi. Simak penjelasan dari ahli berikut ini!

Baca juga: Mubazir, Tak Perlu Pakai Tambahan Pendingin Oli Transmisi Matik

Tuas transmisi Daihatsu Ayla ada huruf BKOMPAS.com/STANLY RAVEL Tuas transmisi Daihatsu Ayla ada huruf B

Pemilik Aha Motor Yogyakarta Hardi Wibowo mengatakan beberapa penurunan performa transmisi matik bisa tertolong dengan perawatan ringan, asal penanganannya tidak terlambat.

“Pengguna mobil setidaknya perlu mengenali gejala atau tanda transmisi matik bermasalah atau mulai rusak, agar dapat segera memeriksakan kondisi mobilnya ke bengkel, pasalnya gejalanya suka muncul dan hilang,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Senin (13/11/2023).

Hardi mengatakan tanda pertama mobil matik butuh perawatan transmisi adalah terjadi jeda, ketika tuas matik dipindahkan ke D atau R mobil tidak langsung memberikan respons.

Baca juga: Cegah Kerusakan Kapan Mobil Harus Ganti Oli Transmisi Matik?

Toyota Yaris Cross Hybrid ketika melintas di rute menanjak kawasan BromoKompas.com - Aris Harvenda Toyota Yaris Cross Hybrid ketika melintas di rute menanjak kawasan Bromo

“Bila pengemudi harus menunggu beberapa detik baru mobil mau jalan, ini tidak boleh dibiarkan karena dapat menyebabkan kerusakan transmisi lebih parah, ada kemungkinan terjadi penyumbatan di saluran olinya ini harus diperiksa,” ucap Hardi.

Selanjutnya, Hardi mengatakan gejala lainnya bisa berupa hentakan saat perpindahan tuas matik. Misal dari N ke D atau ke R terasa hentakan yang tidak wajar, itu bisa menjadi tanda transmisi matik bermasalah, khususnya di bagian saluran olinya, ini juga perlu segera ditangani.

“Perhatikan ketika sedang berkendara, bila saat deselerasi terasa ada hentakan atau tiba-tiba putaran mesin naik sendiri dalam sekejap saja, itu tanda bahwa telah terjadi selip, jika tidak segera ditangani bisa memperparah transmisi matiknya,” ucap Hardi.

Baca juga: Kesalahan Pengemudi yang Bikin Transmisi Mobil Matik Rusak

Video viral di media sosial Suzuki XL7 kesulitan di jalan menanjak.Foto: Tangkapan layar Video viral di media sosial Suzuki XL7 kesulitan di jalan menanjak.

Gejala lainnya, menurut dia juga bisa diperhatikan bila kecepatan mobil tidak bisa sampai maksimal atau tertahan pada kecepatan tertentu saja.

“Itu menandakan percepatan transmisi matik tidak mau berpindah, sehingga rasio yang digunakan selalu yang rendah, ini juga menjadi tanda transmisi matik mulai bermasalah yang sering dijumpai,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan bila setelah melakukan pemeriksaan dan tidak ada tanda kerusakan lain, dalam artian olinya tidak bau gosong, tidak ada serbuk besinya, perawatan berupa penggantian oli dengan metode flushing bisa dilakukan.

Baca juga: Pakai Mobil Transmisi Manual Jangan Asal Oper Gigi

“Bisa juga melakukan pembersihan body control valve, dengan demikian pembersihan bisa lebih optimal ketika kondisi olinya sudah kotor cukup parah,” ucap Hardi.

Jadi, ketika gejala di atas muncul pada mobil matik Anda, segera lakukan pemeriksaan ke bengkel yang proper terhadap keluhan tersebut. Pilih bengkel yang benar-benar memahami transmisi matik agar mendapatkan penanganan tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com