Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batasan Ban Bocor yang Bisa Ditambal Pakai Model Tip Top

Kompas.com - 08/11/2023, 09:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ban tubeless banyak dipakai karena lebih unggul dan nyaman. Selama paku atau benda tajam yang menusuk ban tidak dicabut maka udara dalam ban tidak langsung keluar habis.

Cara tambal ban tubeless di pasaran saat ini ada dua jenis, yaitu model patch alias model payung atau kerap disebut tip top, dan model string alias model tusuk atau biasa disebut model cacing.

Baca juga: Ini 13 Merek Otomotif Raksasa di Dunia

Billy Cahyadi, Manager Produk dan Pelatihan PT Hankook Tire Sales Indonesia mengatakan, model patch lebih baik dalam menambal ban bocor, namun pada dasarnya tambal ban jenis ini juga punya keterbatasan.

Tambal ban tubelessDicky Aditya Wijaya Tambal ban tubeless

Billy mengatakan, tambal ban model payung hanya bisa efektif jika menambal lubang atau robekan di bawah 5 cm.

"Seberapa besar robekannya, kalau tidak salah kalau lebih dari lima sentimeter tidak bisa sebab tidak ada patch yang bisa mengikuti lubang selebar itu," kata Billy kepada Kompas.com, belum lama ini.

"Sebab besarnya patch itu juga tidak seberapa, paling sebesar koyo," kata Billy.

Baca juga: Hogers Indonesia Gelar Ajang Drag Race Harley-Davidson

Ban sobek di bagian sidewall tidak bisa digunakan lagiFlickr/Yarlenko Ban sobek di bagian sidewall tidak bisa digunakan lagi

Billy mengatakan, secara keseluruhan tambal ban model payung merupakan tambal paling baik saat ini. Kelemahannya ialah proses penambalannya agak lama dan harga relatif lebih mahal.

Proses tambal ban jenis ini yaitu dibersihkan dulu kawat baja di ban kemudian diberi anti karat, di-buffing, kemudian diberi lem, lalu dipasang payung penambalnya.

"Patch itu macam-macam mereknya ada Maruni, Tip Top, yang bagus itu biasanya Tip Top dia tidak hanya dinding doang ditempel tapi luar dalam. Dalam ditempel, luar ditempel ditambah lagi dengan karet tambahan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com