Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Paksa Jalan Mobil yang Alami Overheat

Kompas.com - 27/10/2023, 15:42 WIB
Erwin Setiawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SLEMAN, KOMPAS.com - Panas berlebih atau overheat, bisa terjadi pada mesin mobil. Jika kondisi tersebut muncul, maka pantang dipaksakan terus berjalan.

Dalam beberapa kondisi, mobil yang mengalami overheat bisa melanjutkan perjalanan setelah menambahkan air radiator. Namun bisa juga tak lanjut bila sistem pendingin bermasalah.

Tak jarang overheat menyebabkan mobil mogok, sehingga mau tidak mau perjalanan harus berhenti dan mencari bengkel terdekat.

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan, beberapa kondisi mobil masih bisa dilajukan meski sudah muncul gejala overheat baik karena pengemudi nekat atau minim pengetahuan.

Baca juga: Bocoran Soal Xpander Hybrid, Pakai Sistem Hybrid Paralel

Lamborghini Aventador alami overheat di Jalan Panjang Arteri, Sabtu (14/1/2023)INSTAGRAM/IINU3312 Lamborghini Aventador alami overheat di Jalan Panjang Arteri, Sabtu (14/1/2023)

Overheat umumnya terjadi karena sistem pendingin sudah tidak mampu menjaga kestabilan suhu kerja mesin, bisa karena ada kerusakan atau gangguan pada sistem. Panas berlebih di dalam mesin bisa juga disebabkan oleh faktor internal mesin,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Kamis (26/10/2023).

Pria yang mendirikan bengkel Spesialis Nissan & Datsun di Mlati, Sleman ini menjelaskan, dampak kerusakan setelah mesin mengalami overheat bisa beragam tergantung dari penyebab serta pemberian pertolongan pertamanya.

Jika pengemudi cukup peka dan memiliki pemahaman tentang overheat, maka sangat mungkin kerusakan yang terjadi hanya berkutat pada bagian sistem pendinginnya saja. Tapi jika pengemudi tidak paham maka kerusakan lain bisa terjadi.

“Bila pengendara mengambil keputusan tepat, begitu terdeteksi panas berlebih pada mesin dan langsung menepi untuk menghentikan mobil, maka kerusakan hanya pada bagian penyebabnya saja,” ucap Hardi.

Baca juga: Jangan Pernah Tambah Air Radiator Saat Mesin Masih Overheat

Master Radiator Coolantist Master Radiator Coolant

Hardi menjelaskan, sistem pendingin mesin meliputi radiator, airnya, selang, kipas, termostat, tutup radiator dan sebagainya. Bila komponen tersebut bermasalah maka overheat bisa terjadi.

“Seharusnya ketika sistem pendingin menjadi penyebab overheat maka kerusakannya hanya pada bagian tersebut saja, tapi jika dipaksakan maka kerusakan lain bisa terjadi seperti kepala silinder bengkok, dan seterusnya,” ucap Hardi.

Menurutnya,yang jadi masalah itu ketika terjadi panas berlebih, tapi pengendara tidak peduli dengan tetap melanjutkan perjalanan atau dengan kata lain memaksakan.

“Komponen-komponen yang mudah meleleh seperti koil pengapian, kabel, dan lainnya bisa saja terbakar karena mendapatkan panas berlebihan, bahkan komponen yang terbuat dari logam juga bisa berubah bentuk,” ucap Hardi.

Seperti kepala silinder, blok mesin, piston, ring piston dan seterusnya bisa memuai atau berubah bentuk, menurut Hardi. Dampak paling ekstrem piston bisa sampai mengunci sehingga mobil mogok tiba-tiba, dihidupkan kembali tidak mau.

Baca juga: Truk Ramah Lingkungan Isuzu Melantai di Japan Mobility Show 2023

Dia menjelaskan, bisa juga air masuk ke ruang kompresi mesin akibat dari perubahan bentuk komponen tersebut, khususnya kepala silinder dan blok mesin yang menjadi bercelah akibat melenting.

Turun mesin perlu dilakukan bila hendak melakukan overhaul.Tangkapan layar Turun mesin perlu dilakukan bila hendak melakukan overhaul.

“Air yang masuk ke ruang bakar bisa bikin mesin susah hidup, lebih parahnya lagi bisa membuat water hammer (pukulan air) ketika mesin dipaksakan hidup dan itu bisa membuat stang piston bengkok bahkan patah,” ucap Hardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com