Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Buruk Telat Isi Cairan Radiator Motor, Mesin Langsung Overheat

Kompas.com - 23/10/2023, 08:42 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pengendara yang kurang teliti dan tidak memperhatikan perawatan radiator motor beresiko mengalami kerugian. Jika cairan pendingin sudah habis dan tidak segera diisi, mesin bisa overheat.

Selayaknya kendaraan pada umumnya, motor juga memiliki radiator yang dilengkapi cairan pendingin alias coolant. Tujuannya sudah jelas, yakni untuk mencegah akumulasi panas berlebih pada mesin.

Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 Tangerang menjelaskan, pengisian coolant motor termasuk satu perawatan yang cukup sering dilupakan pengendara

Baca juga: Daftar Harga Suzuki Ertiga Bekas, mulai Rp 100 Jutaan

.

Radiator Honda All New CB150R StreetFireKompas.com/Donny Radiator Honda All New CB150R StreetFire

Menurutnya kondisi ini terbilang wajar, sebab posisi reservoir radiator motor biasanya tersembunyi dan ada di bagian dalam. Apabila pengendara hendak mengecek, harus melakukan sedikit pembongkaran dulu.

“Beda dengan kalau mau ngecek oli, yang tinggal putar katup. Kalau mau ngecek level coolant radiator, harus bongkar cover dulu,” ucapnya kepada Kompas.com di Tangerang, Jumat (20/10/2023).

Dia mengatakan, ada beberapa indikator lain yang bisa diperhatikan jika coolant radiator akan habis, yakni lampu indikator pada spidometer akan menyala.

Baca juga: Penjelasan Kemenperin tentang Emisi Karbon Mobil Listrik Lebih Tinggi

Indikator idling stop system (kanan) dan overheat (kiri) pada Honda Vario 125Kompas.com/Erwin Setiawan Indikator idling stop system (kanan) dan overheat (kiri) pada Honda Vario 125

“Pasti ada warning sign di spidometer, nanti keluar logo termometer warna merah,” ucapnya.

Logo tersebut menandakan suhu mesin melonjak tinggi dan mulai mengalami overheat. Jika hal ini terjadi, Anto menganjurkan pengendara untuk segera mendatangi bengkel terdekat dan mengisi cairan radiator.

Jika penanganan terlambat dilakukan, ada beberapa kendala yang akan terjadi. Umumnya, motor akan mati mendadak dan tidak mau dinyalakan.

“Mati mendadak kalau udah overheat. Motor enggak mau dijalankan sebelum suhu mesin turun. Kalau sudah begini, biasanya harus disetut (didorong),” kata dia.

Baca juga: Tips Merawat Power Steering Mobil Agar Lebih Awet

Ilustrasi ganti air radiator motor HondaDok. DAM Ilustrasi ganti air radiator motor Honda

Apabila pengendara tetap memaksakan motor, kendala lain yang terjadi adalah muncul bau gosong seperti terbakar, tanda jika mesin mulai mengalami kerusakan.

“Paling parah itu bisa turun mesin (overhaul), dan waktu dicek, itu mesin pasti bakal banyak gosongnya, pompa injeksi juga biasanya kena,” kata dia.

Untuk mencegah risiko-risiko di atas, Anto menyarankan pengendara untuk rutin mengisi ulang coolant radiator motor setiap 5.000 kilometer, dan flushing setiap 10.000 kilometer.

Biaya yang diperlukan juga tidak mahal, yakni sekitar Rp 30.000 untuk coolant radiator, dan Rp 80.000 untuk flushing reservoir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com