Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Menyelonong, Mengerem Jangan Sambil Injak Pedal Kopling

Kompas.com - 14/10/2023, 11:02 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Pengoperasian mobil harus diimbangi dengan kompetensi yang baik karena saat berkendara pengemudi tidak hanya bertanggung jawab terhadap diri sendiri, tapi juga pengguna jalan lain.

Termasuk saat hendak menghentikan laju mobil, pengemudi harus memastikan mobil berhenti tepat sesuai keinginan sehingga tidak menyelonong, menabrak kendaraan lain di depan.

Salah satu yang perlu dilakukan adalah tidak menginjak pedal kopling saat mengerem mobil manual. Karena menginjak pedal kopling sama saja melontarkan laju mobil hingga tak terbatas.

Baca juga: Sering Parkir di Tanjakan, Apakah Berpengaruh pada Rem Mobil?

Transmisi manual butuh penggantian oli secara teratur.IST Transmisi manual butuh penggantian oli secara teratur.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan khusus untuk mobil manual, ada metode khusus saat mengerem yakni tidak boleh menginjak pedal kopling.

Sony mengatakan bila hendak menghentikan mobil dengan akurat, tidak melebihi atau menabrak objek di depannya, sebaiknya tidak menginjak pedal kopling terlebih dulu, terlebih lagi saat mobil melaju dalam kecepatan tinggi.

“Bila kecepatan kendaraan lebih dari 40 Km per jam, maka sebaiknya pengemudi memanfaatkan engine brake dan mengkombinasikan dengan menginjak pedal rem, sementara pedal kopling jangan diinjak,” ucap Sony, Jumat (24/3/2023).

Baca juga: Cek Ini jika Lampu Rem Mobil Sering Mati

Ruang pedal transmisi Mazda MX-5 RF MTKOMPAS.com/Adityo Wisnu Ruang pedal transmisi Mazda MX-5 RF MT

Tidak menginjak pedal kopling sama saja menjaga engine brake tetap ada pada suatu mobil. Sementara menginjak pedal kopling sama saja membuat laju mobil lebih bebas akibat gaya dorong.

Menurut Sony, akan lebih ekstrem lagi bila medan jalan menurun maka selain ada gaya dorong dari laju mobil, kecepatan juga terpengaruh gaya gravitasi sehingga akan semakin membebani rem utama.

“BIla gaya engine brake tidak ada, mobil membutuhkan gaya pengereman yang lebih berat pada rem utama, kerugian dari sisi finansial, kampas rem menjadi cepat habis, sementara kerugian lain bisa menyebabkan rem blong karena kerja rem yang terlalu berat pada kondisi tertentu,” ucap Sony.

Baca juga: Ini Manfaat Servis Rem Mobil secara Rutin

Itu sebabnya saat mengerem sebaiknya tinggalkan kebiasaan sambil menginjak pedal kopling selain itu tidak benar beberapa risiko bisa terjadi.

“Misal laju kendaraan sejak awal sudah pelan, maka boleh saja menginjak pedal kopling dulu baru rem, karena memang kebutuhan mesin seperti itu, namun bila laju kendaraan masih kencang perlu prosedur yang berbeda,” ucap Sony.

Jadi, saat mobil masih melaju cukup kencang, mengerem tidak boleh diikuti dengan menginjak pedal kopling sedangkan bila laju mobil sudah mulai pelan, maka pedal kopling baru bisa diinjak karena memang kebutuhan mesin seperti itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau