Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Kampas Rem Motor Palsu, Jangan Tergiur Harga Murah

Kompas.com - 10/10/2023, 13:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Produk-produk suku cadang palsu untuk motor masih banyak beredar, dan bisa mengancam pengendara yang kurang teliti atau tidak selektif.

Suku cadang palsu yang dimaksud juga punya banyak variasi, salah satunya adalah kampas rem motor. Peredarannya dinilai cukup marak dan tentunya sangat membahayakan motor.

Andre, Kepala Bagian Spare Part AHASS 88 Tangerang menjelaskan, kampas rem palsu dan suku cadang palsu lainnya biasanya tersebar melalui bengkel motor non-resmi atau forum jual beli (FJB) online.

Baca juga: Antisipasi Saat Mobil Mengalami Rem Blong

Kampas rem asli dan imitasi bisa dibedakan dari materialnya. Pada barang palsu lebih berkilau karena banyak menggunakan bahan metal sedangkan yang asli lebih kasar.Febri Ardani Kampas rem asli dan imitasi bisa dibedakan dari materialnya. Pada barang palsu lebih berkilau karena banyak menggunakan bahan metal sedangkan yang asli lebih kasar.

“Jualnya (kampas rem palsu) itu lewat online shop, atau bengkel motor enggak resmi di pinggir jalan. Bisa juga lewat anak-anak komunitas motor,” ucapnya kepada Kompas.com, Senin (9/10/2023).

Andre menambahkan, produk-produk tersebut dipasarkan dengan satu strategi andalan, yakni harga murah tidak wajar dan jauh di bawah versi asli.

“Kalau dilihat harganya enggak masuk akal, bisa cuma Rp 20.000 atau Rp 15.000, ini kan malah mencurigakan,” kata dia, sembari menunjukkan foto produk yang diduga palsu melalui ponselnya.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Ganti Oli Mesin Bikin Motor Lolos Uji Emisi?

Kampas rem depan dan kampas rem belakang motor yang sudah habis, bisa berbahaya bagi pengendaraKompas.com/Daafa Alhaqqy Kampas rem depan dan kampas rem belakang motor yang sudah habis, bisa berbahaya bagi pengendara

Banderol kampas rem asli memang cukup variatif tergantung jenis motor. Tapi normalnya, harganya berkisar antara Rp 100.000 untuk bagian depan dan Rp 80.000 untuk bagian belakang.

Menimbang fungsi kampas rem sangat vital bagi motor, Andre mengimbau pengendara untuk lebih bijak dan tidak tergiur harga murah, niat menghemat biaya justru bisa menimbulkan petaka.

Terkait dampak kerusakan motor akibat kampas rem palsu, Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 Tangerang, membagikan beberapa contoh kasus yang pernah ditanganinya.

Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup Pastikan Kendaraan Umum Wajib Uji Emisi

Kampas rem depan Honda BeatDok. Kampas rem depan Honda Beat

Umumnya, usia penggunaan kampas rem motor adalah sekitar 10.000 kilometer, berdasarkan standar pabrikan. Namun untuk kampas rem palsu, usia penggunaannya sangat jauh di bawahnya.

“Enggak sampai 1.000 kilometer, itu sudah mulai mengikis cakram. Dari sini kan ketahuan kualitasnya bagaimana,” kata dia.

Anto menjelaskan, komposisi utama kampas rem adalah campuran zinc (seng), fiberglass, dan beberapa material lainnya. Komposisi ini membuat umur pemakaiannya lama.

Baca juga: Kustomfest Retro Future 2023 Diklaim Sedot 25.000 Pengunjung

Kondisi kampas rem yang sudah habis. Titik putih di samping adalah tanda kampas butuh digantiOtomania/Setyo Adi Kondisi kampas rem yang sudah habis. Titik putih di samping adalah tanda kampas butuh diganti

“Kalau palsu, pasti ada bahan yang dikurangi. Jadi kalau bukan cepat habis, yang ngikis cakram,” ucap dia.

Untuk amannya, pengendara dianjurkan hanya membeli kampas rem motor di bengkel-bengkel servis resmi saja, bukan di tempat lain.

Bengkel motor resmi memiliki jalur distribusi jelas dan pemasok yang diawasi langsung oleh pabrikan. Jadi bisa dipastikan, tidak ada peluang suku cadang palsu akan masuk peredaran.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com