Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ubah Suhu AC Mobil ke Paling Dingin, Bikin AC Cepat Rusak?

Kompas.com - 01/10/2023, 13:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suhu udara di wilayah Indonesia dalam dua pekan terakhir terpantau mencapai 35-37 derajat Celsius. Cuaca panas membuat sebagian pemilik mobil merasa AC mobil jadi tidak panas.

Menariknya M Gunawan, Kepala bengkel spesialis AC mobil Premium 99, menjelaskan saat suhu panas tak sedikit pengemudi yang enggan memasang AC ke posisi paling dingin karena dianggap dapat merusak AC.

Baca juga: Diggia Raih Poin Penting di Sprint Race MotoGP Jepang 2023

"Umumnya orang kita itu takut mengubah suhu dan blower, padahal suhu itu diubah-ubah sesuai kondisi atau kebutuhan," ujar Gunawan kepada Kompas.com, Jumat (29/9/2023).

AC mobil perlu diservis secara rutin untuk menjaga performa tetap primaTangkapan layar AC mobil perlu diservis secara rutin untuk menjaga performa tetap prima

"Kekhawatiran kalau mengubah suhu atau blower itu jadi merusak AC padahal itu sudah didesain oleh pabrikan agar kita nyaman berkendara. Cuma takutnya nanti dianggap merusak pada tidak," kata Gunawan.

Gunawan menegaskan, memaksimalkan suhu AC tidak merusak AC. Hal yang merusak AC bukan pada suhu tapi kalau AC tidak dirawat.

"Rusak kalau tidak dirawat," katanya.

"Jadi suhu kita maksimalkan, mentokin yang paling dingin, kalau (AC) digital itu bisa sampai 16-18 derajat, blowernya kita naikkan dua sampai tiga bar. Kalau tidak ada otomatis pakai manual supaya panas di dalam mobil itu cepat diganti," katanya.

Baca juga: Bisa Cek Stiker Ini Agar Helm Tidak Tertukar

Rastomo Yudho Hermawan, Kepala Cabang Bengkel Resmi AC Denso, PT Kikijaya Airconindo di Radio Dalam, Jakarta Selatan, mengatakan, pada dasarnya menyetel AC hingga kondisi suhu paling dingin tidak merusak komponen yang ada.

Ilustrasi AC MobilFreepik/Dianabygu Ilustrasi AC Mobil

"Tidak pengaruh, tidak merusak. Sebab memang sudah dihitung optimalnya dia segitu. Tapi memang dalam jangka panjang otomatis yang kerjanya lebih berat pasti komponennya lebih pendek umurnya," ujarnya.

Namun Yudho mengatakan, jika hal tersebut dilakukan secara terus- menerus dan dalam jangka waktu yang panjang memang bisa kemungkinan AC cepat rusak. Terutama jika sering menyalakan blower ke posisi paling besar.

"Sebetulnya tidak langsung rusak, karena blower itu kipas. Kipas waktu putaran tinggi sama rendah pasti ada perbedaan, yaitu akan cepat rusak, kenapa, karena putarannya dipaksa tinggi, entah bearing atau motornya," kata Yudho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com