JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi di bidang otomotif selalu berkembang, salah satunya teknologi transmisi mobil matik tipe Continuously Variable Transmission atau CVT yang terus mengalami kemajuan.
Namun di sisi lain, Hermas Efendi Prabowo, pemilik Warner Matic, bengkel spesialis matik, mengatakan, masalah yang dihadapi juga semakin banyak meski gejala-gejalanya hampir sama.
Baca juga: Perempuan Ini Ngotot Tak Mau Pakai Helm karena Rambut Masih Basah
"CVT teknologinya makin canggih, dan mobilnya makin halus makin nyaman, responsif, serta akseleratif. Tapi juga memang masalahnya makin banyak dibanding mobil matik generasi sebelumnya," kata Hermas kepada Kompas.com, akhir pekan lalu.
"Dengan teknologi yang semakin modern itu masalahnya tentu makin beragam. Sekalipun gejala yang ditunjukkan mirip-mirip misalnya ada yang perpindahan tuas kasar atau loss. Tapi kalau dulu pemicunya sederhana tapi sekarang jadi beragam," katanya.
"Gejalanya sama, nge-loss mobil zaman dulu juga sudah nge-loss, perindahan keras juga, tenaga kurang juga, gangguan noise, dan perpindahan sulit juga sama. Tapi gejala tidak selalu bertambah signifikan tapi pemicunya yang bertambah," katanya.
Hermas mengatakan, mayoritas permasalahan pada transmisi matik saat ini karena pola mengemudi yang kurang tepat.
Baca juga: Bikin AC Yaris Bakpao Tetap Dingin Meski Sudah Berumur
"Pertama biasanya orang buru-buru saat pindah. Saat buru-buru clutch dan sistem belum memerintah dengan baik kemudian labgsung gas, berisiko timbul masalah. Kemudian geser tuas maju dan mundur juga begitu," katanya.
Hermas mengatakan, ada gejala umum yang dapat dirasakan oleh pemilik mobil apabila transmisi matiknya mengalami masalah.
"Timbul kemudian ada indikator di girboks di dasbor. Ada indikator di lampu transmisi dan gear itu sendiri yang kemudian menunjukkan ada yang error di situ,” kata Hermas.
Namun, gejala paling umum transmisi matik bermasalah ialah terjadi gangguan pada saat mobil mau maju dan mundur.
“Misalnya saat start mundur atau maju. Bisa juga pada saat jalan perpindahan gigi otomatis, CVT tidak berkerja dengan. Baik perpindahan terasa kasar, kemudian tidak dapat top speed, bahan bakar boros,” ujar Hermas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.