JAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial video yang memperlihatkan satu unit truk tidak kuat menanjak di Tol Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.
Dalam rekaman yang diunggah oleh akun Instagram @infokejadian_semarang, Selasa (12/9/2023). Terlihat truk bermuatan besi tidak kuat menanjak hingga mundur ke belakang.
Truk tersebut menabrak sebuah bus pariwisata yang berada di belakangnya, sedangkan muatan besi sempat menggelinding hingga nyaris mengenai pengendara mobil lainnya.
Baca juga: Viral Video Dua Truk Tabrakan, Kemudian Keluar Balita dari Kolong
View this post on Instagram
Saat berkendara di sekitar truk, sebaiknya pengemudi lain menjaga jarak lebih aman. Apalagi, kalau truk tersebut membawa muatan yang cukup besar.
Langkah ini untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu muatan yang dibawa oleh truk terlepas sehingga bisa membahayakan pengendara yang berada di sekitar truk tersebut.
“Terutama dengan truk yang membawa barang yang panjang seperti pipa besi atau truk pembawa kontainer, karena ada kemungkinan barang bawaan dan kontainernya terlepas dan mengenai kendaraan kita,” ucap Training Director The Real Driving Center (RDC), Marcell Kurniawan, belum lama ini kepada Kompas.com.
Baca juga: Chery Siap Luncurkan Varian Baru Omoda 5
Kemungkinan penyebab dari jatuhnya muatan tersebut bisa karena pengikat barang yang tidak benar. Sayangnya, masih ada pengemudi yang tidak benar dalam tata cara memuat barang.
Bambang Widjanarko, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DIY, mengatakan, kasus muatan jatuh dari bak truk biasa terjadi karena cara muatan barang yang salah.
"Sering terjadi adalah mengikatnya mereka itu asal-asalan sehingga pengikatnya lepas atau putus," ujar Bambang.
Menurut Bambang, tata cara muat barang yang salah ini bisa membunuh pengemudinya karena rem mendadak dan barang lepas ke depan.
“Sedangkan ke belakang, kerap terjadi saat truk menanjak atau berakselerasi,” kata Bambang.
Hal-hal seperti itu sering terjadi karena tidak ada training khusus untuk driver sehingga kurang sosialisasi.
“Biasanya, driver hanya di-training oleh pemilik barang atau bagian gudang," ucap Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.