Musim Kemarau Masih Berlangsung, Waspada Ban Mobil Cepat Habis

JAKARTA, KOMPAS.com – Memasuki September 2023, sebagian besar wilayah Indonesia masih dalam masa musim kemarau. Pemilik mobil harus mewaspadai kondisi ban yang cenderung lebih cepat habis saat cuaca panas seperti sekarang.

BMKG bahkan memprediksi, untuk wilayah Sumatera dan Jawa, musim kemarau kemungkinan masih berlangsung hingga akhir Oktober 2023.

Sementara di wilayah lain seperti Nusa Tenggara, musim kemarau bahkan bisa terjadi sampai akhir tahun atau awal tahun depan.

Baca juga: Solusi buat Speedometer Honda Vario Model LCD yang Kerap Rusak

Dok. Michelin Ilustrasi ban mobil Michelin Pilot Sport EV

Fachrul Rozi, Customer Engineering Support Michelin Indonesia, membenarkan bahwa saat musim panas atau kemarau, ban mobil bisa lebih cepat habis.

“Kenapa bus jalannya malam? Ya salah satunya itu (menjaga kondisi ban). Karena kalau bus jalannya siang, full misalnya dari Jakarta-Surabaya, itu dia akan takut bannya pecah di tengah jalan karena panas,” ujar Rozi di Jakarta (8/9/2023).

“Makanya bus banyak jalan di malam hari, lihat saja bisa kayak setan. Tapi enggak bisa diukur berapa persen habisnya,” kata dia.

Baca juga: Mencuci Lubang Knalpot Mobil Diesel Bisa Bikin Lulus Uji Emisi?

Selain karena cuaca, habisnya kembangan ban juga bisa disebabkan medan permukaan jalan yang sering dilalui mobil.

Menurut Rozi, jalan beton juga lebih abrasif dibandingkan jalan aspal. Oleh sebab itu, pengendara harus memperhatikan cara berkendara untuk meminimalisir dampaknya.

“Termasuk jalan Tol Trans Jawa. Tapi dari sini ke Cirebon kan enggak, saya kan ukur jalan juga, dari sini sampai KM berapa itu masih aspal. Tol Cipali masih aman,” ucap Rozi.

“Mulai Cirebon ke sana itu mulai (jalan beton). Tapi ada aspalnya juga, di sambungan jembatan misalnya, nanti masuk Nganjuk ada lagi beton,” ujarnya.