JAKARTA, KOMPAS.com - Harga bahan bakar minyak (BBM) kembali mengalami kenaikan sejak 1 September 2023. Tak terkecuali untuk solar non subsidi Pertamina Dex dan Dexlite.
Kenaikan harga BBM mesin diesel non subsidi itu menjadi salah satu penyebab konsumen bermigrasi menggunakan solar murah. Ini dilakukan untuk menghemat biaya, mengingat harga bahan bakar saat ini semakin mahal.
Seperti yang dilakukan oleh Kelvin Ten. Pria yang akrab disapa Kelvin ini mulanya menggunakan Dexlite untuk Toyota Fortuner lansiran tahun 2014 miliknya. Namun, karena harga BBM yang cukup mahal, dirinya pun beralih ke solar murah.
“Biasa pakai Dexlite, ganti ke Biosolar. Pas ganti memang terasa performa sedikit menurun,” ucap Kelvin.
Baca juga: Lebih Jago Mana, Sopir Bus AKAP atau Sopir Bus Pariwisata?
Dengan menggunakan solar murah, membuat pria yang berdomisili di Jakarta Selatan ini lebih memperhatikan soal perawatan kendaraannya.
“Toyota Fortuner ini kan sebenarnya memang tetap bisa pakai Biosolar, cuma pas servis jadi harus lebih cepat ganti filter solarnya saja. Karena kalau pakai Biosolar lebih cepat kotor. Efeknya kalau tidak diganti bisa bikin mampet, sisanya aman,” kata Kelvin.
Sama halnya dengan Kelvin, wanita bernama Silvy Damayanty mulanya menggunakan solar non subsidi Pertamina Dex untuk Toyota Kijang Innova diesel lansiran 2005 miliknya.
“Awal pakai Pertamina Dex, beberapa kali dicampur dengan Dexlite. Lalu 1 tahun terakhir ini ganti ke Biosolar. Alasannya, karena biaya bensin untuk Pertamina Dex itu sangat mahal jadi sering ganti ganti ke Dexlite dan Biosolar,” kata Silvy, kepada Kompas.com, Senin (4/9/2023).
Silvy mengaku memang ada perbedaan dari sisi performa ketika dirinya menggunakan bahan bakar Pertamina Dex dan Biosolar.
“Kalau pake Pertamina Dex tarikan mobil lebih nyaman dan ringan, tapi ketika pakai biosolar terasa sedikit lebih berat. Paling terasa filter penyaring bensin itu jadi lebih cepat kotor diganti dibanding ketika menggunakan Pertamina Dex seharusnya alarm filter itu nyala 1 tahun sekali ketika pakai Biosolar 6 bulan alarm filternya sudah menyala,” kata dia.
Maka dari itu, Silvy mengaku selalu melakukan perawatan berkala dengan sering mengganti filter solar agar performa mesin tetap prima.
Hal senada juga diungkapkan oleh Arga Sitepu. Pria berdomisili di Jakarta Barat ini juga beralih dari Dexlite ke Biosolar untuk digunakan pada Toyota Kijang Innova Reborn diesel 2016 miliknya.
“Awalnya pakai Dexlite, terkadang pakai Pertamina Dex, tapi karena harganya semakin mahal, jadi turun ke Biosolar. Setelah ganti ke Biosolar, perbedaan yang terasa cukup signifikan, terutama di performa,” kata Arga.
Selain dari sisi tenaga, menurut Arga, penggantian konsumsi BBM tersebut juga berpengaruh pada konsumsi bahan bakar yang menjadi lebih boros.
“Ketika pakai Dexlite atau Pertamina Dex, konsumsi BBM bisa tembus 1:15 dalam kota, luar kota 1:17. Tapi pakai Biosolar, konsumsi BBM dalam kota 1:11, luar kota 1:13. Ketika pakai Biosolar, gas buang juga jadi lebih ‘ngebul’ karena Biosolar masih mengandung kandungan sulfur yang cukup tinggi,” ucap Arga.