KLATEN, KOMPAS.com - Pengisian oli transmisi pada mobil matik harus sesuai dengan kapasitasnya. Secara umum untuk mobil penumpang, membutuhkan oli sekitar 4 liter sampai 8 liter untuk sekali pembilasan.
Meski demikian, kriteria oli transmisi dikatakan cukup harus berdasarkan pemeriksaan lewat dipstick, atau lubang pengecekan oli.
Pasalnya, proses penggantian oli berpeluang membuat takaran tidak sesuai dengan kapasitasnya, meski jumlah oli yang dituangkan sudah 4 liter.
Baca juga: Ketahui Risiko Mobil Transmisi Matik Terobos Banjir
Elin Estanto, pemilik bengkel mobil GK Auto Service Gunung Kidul mengatakan, proses pengisian oli transmisi pada mobil matik berpeluang kurang pas.
“Selain berdasarkan jumlah oli keluar dan masuk harus sama banyak, konsumen juga wajib memastikan volumenya sudah sesuai spesifikasi,” ucap Elin kepada Kompas.com, belum lama ini.
Elin mengatakan, jika hanya berpatokan pada jumlah oli keluar dan masuk, maka belum tentu volume sebelumnya sudah cukup.
Baca juga: Harga Oli Transmisi Mobil Matik November 2024
“Tetap ada potensi volume oli transmisi berkurang seiring pemakaian, meski tidak menguap, tapi kebocoran bisa membuat menyusut,” ucap Elin.
Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan, oli matik bisa kurang disebabkan oleh pengisian yang tidak tepat, atau adanya kebocoran.
“Kurangnya oli pada transmisi matik bisa disebabkan oleh pengisian tidak tepat, seharusnya sesuai dengan kapasitasnya, setiap mobil memiliki kapasitas yang berbeda-beda,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Posisi Tuas Transmisi Matik yang Tepat Saat Melewati Tanjakan di Jalan Tol
Patokan pengisian oli matik, menurut Hardi perlu mengacu pada dipstick atau metode khusus, untuk menentukan volumenya sudah cukup atau kurang.
“Jika hanya mengacu pada jumlah oli yang diisikan, akan ada peluang tidak akurat, karena selain berada di panci, oli matik juga bersirkulasi cukup banyak di area body control valve dan torque converter, itu juga yang mendasari pengukuran volume harus dilakukan saat mesin hidup,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, oli transmisi kurang dapat menyebabkan tekanan piston, selaku penggerak kelompok kopling tidak stabil sehingga memicu terjadinya selip. Jangka panjangnya, akan membuat kampas kopling cepat aus.
Baca juga: Cara Mengoperasikan Mobil Transmisi Matik agar Irit BBM
“Selain kampas cepat aus, aliran oli yang kurang akan cenderung ditempati oleh gelembung udara, sehingga dapat mempercepat penurunan kualitas oli,” ucap Hardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.