Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Driver Ojol yang Pakai Motor Listrik, Bebas dari Razia Uji Emisi

Kompas.com - 05/09/2023, 08:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi ojek online (ojol) jadi salah satu pihak yang nampaknya cukup kerepotan setelah pemberlakuan tilang uji emisi. Pasalnya, tidak semua kendaraan yang digunakan dalam kondisi yang prima.

Berdasarkan pantauan redaksi di area sekitar Jakarta Timur, sebagian besar pengendara ojol mengaku hanya melakukan perawatan motor alakadarnya, seperti jarang mengganti oli, jarang servis rutin, dan selalu menggunakan BBM RON 90.

Kebiasaan tersebut selain akan berdampak negatif pada performa motor, juga tentu bisa menjadi rapor merah saat mengikuti tilang uji emisi.

Baca juga: Pakar Sebut Mobil Berasap Belum Tentu Gagal Uji Emisi

Wawan, pengendara ojek online yang terkena tilang uji emisi di lokasi razia Jakarta Pusat, Jumat (1/9/2023). Kompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Wawan, pengendara ojek online yang terkena tilang uji emisi di lokasi razia Jakarta Pusat, Jumat (1/9/2023).

Menyikapi hal tersebut, beberapa pengendara ojol yang sudah menggunakan motor listrik, berharap bisa menggaet rekan-rekannya untuk berganti tunggangan.

Habib, pengemudi ojol yang biasa narik di sekitar area Tebet, Jakarta Timur, mengaku giat menyarankan rekan-rekannya untuk beralih menggunakan motor listrik.

Dirinya mengaku jadi salah satu pengemudi gelombang kedua yang aktif menggunakan motor listrik, sejak akhir tahun 2022.

Baca juga: Ide Komunitas Mobil Tua agar Lolos dari Sanksi Tilang Uji Emisi

Seorang driver ojek online mengganti baterai motor listrik di salah satu SPKLU di SPBU MT HaryonoKompas.com/Daafa Alhaqqy Seorang driver ojek online mengganti baterai motor listrik di salah satu SPKLU di SPBU MT Haryono

“Saya pakai setelah acara KTT G20, soalnya dapat jatah dari kantor. Gelombang pertama yang pakai (motor listrik) itu sebelum G20,” ucapnya saat berbincang dengan Kompas.com di Jakarta, Sabtu (2/8/2023).

Menggunakan motor Gesits G1, dirinya mengaku sangat puas dengan fasilitas dan pelayanan yang ada. Mulai dari ganti baterai dan servis rutin gratis, serta biaya sewa murah senilai Rp 45.000 per-hari.

“Baterainya ada 2, masing-masing 50 kilometer jadi bisa 100 kilometer. Dapat aplikasi buat tau tempat ganti baterai juga. Biasanya narik 5-6 kali, baru saya mampir buat ganti baterai, terus lanjut narik lagi,” ujarnya.

Baca juga: Ini Dampak Mobil kalau Pakai BBM dengan Oktan Rendah

Seorang driver ojek online mengganti baterai motor listrik di salah satu SPKLU di SPBU MT HaryonoKompas.com/Daafa Alhaqqy Seorang driver ojek online mengganti baterai motor listrik di salah satu SPKLU di SPBU MT Haryono

Untuk mendapatkan motor listrik tersebut, Habib mengaku harus antri selama 7 bulan dan menunggu giliran. Meskipun begitu, dia mengaku tidak keberatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com