KLATEN, KOMPAS.com - Bus kerap mengalami kecelakaan setelah terjadi rem blong saat melibas jalanan menurun. Rupanya, ada cara cerdas bagi sopir bus senior agar tidak sampai mengalami rem blong.
Tentu saja cara ini perlu dilakukan oleh semua sopir bus agar angka kecelakaan semakin berkurang dan penikmat bus merasa lebih aman saat perjalanan.
Lantas seperti apa jurus andalan sopir bus yang dimaksud?
Baca juga: 3 Unit Bus Jetbus 5 Adiputro Pakai Sasis Mercedes-Benz
Rohan, Sopir Bus PO Sinar Jaya mengatakan ada beberapa fitur bus yang bisa diandalkan seperti exhaust brake dan retarder.
“Tidak semua bus dilengkapi retarder karena komponennya lebih rumit dan mahal, tapi biasanya setiap bus sudah dilengkapi exhaust brake untuk menambah gaya pengereman dari mesin,” ucap Rohan kepada Kompas.com, Minggu (13/8/2023).
Rohan mengatakan dengan mengaktifkan exhaust brake maka laju bus akan terhambat seperti ada yang menahan.
Baca juga: 3 Bus Terfavorit Pengujung GIIAS 2023
Gaya yang menahan laju mobil tersebut bersumber dari mesin. Dengan mengaktifkan exhaust brake maka beberapa gas buang tertahan sehingga akan menahan putaran mesin.
“Gaya menahan ini akan terasa ketika laju mobil cukup tinggi, maka dari itu digunakan saat jalanan menurun saja dengan laju bus bervariasi, tergantung kondisi jalan,” ucap Rohan.
Untuk melibas turunan panjang dengan kondisi jalan yang lengang seperti di jalan tol maka bisa saja percepatan transmisi tetap pada gigi tinggi dan cukup mengaktifkan exhaust brake menurut pria yang sudah 20 tahunan lebih menjadi sopir bus tersebut.
Baca juga: Benda Ini Bisa Selamatkan Penumpang Bus Saat Kondisi Darurat
“Tidak perlu menginjak pedal rem, gigi tinggi tidak masalah, ketika exhaust brake aktif maka laju bus akan melambat, putaran mesin tertahan, ini sebagai pengaman saja karena sebisa mungkin tidak menggunakan rem utama,” ucap Rohan.
Rohan mengatakan seharusnya beberapa sopir sudah hafal kondisi jalan, mana turunan tajam, mana jalan yang kerap terjadi kecelakaan.
“Dengan begitu sopir bisa mengira-ngira, kapan harus mengaktifkan exhaust brake saja dan kapan harus menambah menginjak pedal rem utama, karena bila hanya mengandalkan rem utama kampas rem akan bekerja keras,” ucap Rohan.
Baca juga: Alasan Bus Baru Starbus Pakai Model Single Glass
Rohan mengatakan bila kampas rem sudah panas, maka meski pedal rem diinjak penuh laju bus tetap saja akan melaju seperti tidak ada gaya pengereman.
“Pedal rem akan lebih tepat digunakan saat bus benar-benar mau berhenti, karena pada saat itu dampak dari exhaust brake mulai tidak terasa, kampas rem lebih ringan kerjanya, jadi keduanya memang saling melengkapi dan wajib digunakan pada saat yang tepat,” ucap Rohan.
Jadi, sopir bus memiliki cara yang cerdas dalam mengoperasikan bus khususnya untuk melibas jalanan menurun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.