JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral di media sosial memperlihatkan Daihatsu Gran Max pikap yang membawa barang atau muatan berat gagal menanjak di salah satu jalan.
Dalam video yang diunggah akun Instagram, dramaotomotif terlihat mobil pikap warna hitam itu melaju kencang saat memasuki tanjakan. Namun kemudian terus melambat dan akhirnya berhenti di tanjakan.
"Ada tips ga nih buat abangnya?," tulis keterangan video dikutip Kompas.com, Selasa (1/8/2023).
View this post on Instagram
"Tips pertama sldan utama: gausah ODOL. Gua tau kejar setoran, tapi kalo dijalan kenapa napa yang rugi kan drivernya juga. Oh iya paling tinggal bilang "saya orang susah pak, lagi nyari uang" , basi," tulis akun mbagusrf's.
Jika dilihat dari muatan yang dibawa patut diduga kelebihan muatan alias Over Dimension Over Loading (ODOL). Tinggi barang yang dibalut terpal warna bitu tersebut sudah melebihi dari kap atas kabin pengemudi.
Apalagi dalam video disebutkan dengan jelas muatan mobil 3 ton.
Baca juga: Tempat Rombengan Mobil, Alternatif Berburu Onderdil
Untuk diketahui, Daihatsu Gran Max Pick Up memiliki dua pilihan kapasitas mesin yaitu 1.300 cc dan 1.500 cc DOHC. Dimensi bak panjang 2.350 mm, lebar 1.585 mm dengan tinggi 300 - 360 mm.
Mobil bisa mengangkut beban hingga 1,5 ton atau setara dengan 1 sapi atau 5 hingga 8 kambing. Namun tak sedikit yang mengisi beban di atas itu.
Terlepas dari beban muatan, Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, sikap mengemudi yang tepat saat mobil hendak menanjak adalah mengambil ancang-ancang dan momentum.
Setelah momentum diperoleh, pengemudi bisa mulai menanjak dan mengatur penurunan transmisi secara berkala. Langkah ini memang cukup menyulitkan bagi pengemudi pemula.
Baca juga: Harga BBM Shell Naik Mulai Hari Ini
“Untuk mencari momentum bisa pakai gigi rendah, jika mobil masih kesulitan nanjak, turunkan gigi secara berkala. Gigi rendah bisa membantu proses nanjak,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Teknik lain yang bisa digunakan untuk mempermudah menanjak adalah dengan berkendara secara zig-zag. Maksudnya, pengemudi tidak hanya berjalan lurus, tapi sedikit berkelok-kelok saat menanjak.
Sony berujar bahwa metode jalan zig-zag akan membantu ban memperoleh daya cengkeram yang lebih besar.
Baca juga: Ini Manfaat Servis Rem Mobil secara Rutin
“Pastinya kontur jalan harus diperhatikan dan intinya, selalu mawas dan hati-hati saat melewati tanjakan,” kata Sony.
Di sisi lain Sony menjelaskan, overload mobil dipengaruhi oleh beban barang bawaan, bukan dimensi barang bawaan. Ini adalah kekeliruan lain yang sering dialami oleh pengemudi.
“Bisa jadi barang bawaannya banyak tapi tidak overload, itu karena bobotnya ringan. Yang harus diperhatikan adalah barang bawaan tidak banyak tapi bobotnya berat-berat, inilah yang bikin overload,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.