Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos Motor 2 Tak Enggak Boleh Engine Brake, Bisa Bikin Mesin Rusak

Kompas.com - 31/07/2023, 15:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Engine brake merupakan pengereman tambahan yang dilakukan pada kendaraan dengan mesin. Biasanya, bantuan pengurang kecepatan ini tinggal menutup gas saja dan tanpa menarik kopling untuk motor manual.

Jadi biarkan putaran mesin yang tinggi tadi menahan laju motor. Tapi ada ungkapan kalau engine brake jangan dilakukan pada motor 2 tak, alasannya bisa bikin mesin rusak.

Misal seperti pada video yang diunggah Dian Novtani di TikTok. Pada video singkat tersebut, ada pertanyaan apakah motor 2 tak bisa dan boleh engine brake.

Baca juga: Sekian Biaya Modifikasi Mesin Yamaha Mio Menjadi 2 Tak

@dian.novtani 2 tak boleh engine brake? #fyp #viral #2tak ? Cena Engraçada e Inusitada - HarmonicoHCO

 

"Kalau bisa jangan, sambil bleyer (gas) biar oli sampingnya naik," jawab salah satu orang yang ada di video, dikutip Kompas.com, Senin (31/7/2023).

"Tidak boleh, merusak mesin," jawab yang lain.

"2 tak itu bisa, cuma enggak separah engine brake 4 tak. Memang paling enak 2 tak pas rolling speed, enggak disarankan. Saat gas tutup, aliran oli samping seadanya, engine brake bisa cuma jangan terlalu sering," kata salah satu orang.

Baca juga: 25 Jalan Ini Kena Ganjil Genap Jakarta, Melanggar Kena Tilang Rp 500.000

Menanggapi hal tersebut, Tommy Patria, pemilik bengkel spesialis NSR Patria Techno menjelaskan, engine brake di mesin motor 2 tak boleh saja, asal enggak kasar cara melakukannya.

"Engine brake boleh-boleh saja menurut saya. Kalau pengguna umum (jalanan) memang jarang menggunakan (engine brake) karena kan enggak kencang-kencang amat," kata Tommy kepada Kompas.com, Senin (31/7/2023).

Memang, engine brake yang dilakukan berlebihan bisa merusak komponen mesin. Contoh seperti setang seher, setang piston, dan rumah kopling, bisa berbenturan saat engine brake.

"Rusaknya enggak saat itu juga, cuma ada efek di belakang (nanti). Kalau sering, namanya benda lagi berputar dipaksa berhenti, pasti ada efek pasti rusak," kata Tommy.

Tapi kalau misal untuk keperluan darurat, misal mencegah rem blong di turunan panjang, mau enggak mau pakai engine brake. Apalagi kalau terlalu sering pakai rem, bisa berisiko blong kalau tidak manfaatkan engine brake.

Vespa klasik terparkir di garasi Syandana Garage SoloArif Nugrahadi Vespa klasik terparkir di garasi Syandana Garage Solo

"Sama seperti mobil, jalan turunan kan enggak mungkin kita netralin (gigi), minimal gigi dua. Fungsinya sama, menahan laju, cuma kalau dari gigi enam ke dua, rontok pasti, rantai hancur, piston macet, itu sudah pasti," kata Tommy.

Jadi bisa dikatakan engine brake tetap boleh dilakukan tapi dengan kondisi tertentu. Selain itu, cara melakukannya juga tidak boleh kasar, layaknya di motor manual 4 tak karena bisa merusak komponen mesin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com