JAKARTA, KOMPAS.com - Edukasi berupa pelajaran mengemudi bagi remaja yang cukup usia tentunya merupakan hal baik. Menimbang akan ada segi keselamatan yang bisa dipelajari.
Namun, satu catatan penting untuk orangtua, sekalipun belajar mengemudi itu baik dan bermanfaat, sebaiknya tidak memaksakan anak untuk mengikuti jika dirasa masih belum waktunya.
Indra Rahmawan, Pemilik Sekolah Mengemudi Citra Mulia Mandiri (CMM), indikator kesiapan anak untuk belajar mengemudi dipatok tidak berdasarkan usia, namun mental.
"Mengetahui mental anak inilah yang terkadang tricky. Boleh jadi peserta enggan mengikuti pelatihan, tapi menurut karena dipaksa orangtua. Sebetulnya ini kurang baik," ujarnya kepada Kompas.com di Tangerang, Kamis (27/7/2023).
Baca juga: Mengenal Perluasan Asuransi Pada Mobil
Menurut pria yang sudah lebih dari 20 tahun berkecimpung di dunia mengemudi itu, ketidaksiapan mental peserta akan berpengaruh pada tingkat pemahaman.
Indra mengatakan, dia menyusun silabus khusus untuk mengedukasi peserta yang mengikuti sekolahnya. Kurikulumnya terdiri dari materi teori dan praktik.
"Pemahaman peserta harus seimbang antara teori dan praktik, mulai dari ilmu mekanik dasar soal komponen mobil, sampai cara putar balik juga," ujarnya.
Bagi orangtua yang hendak mendaftarkan anaknya ke sekolah mengemudi, Indra menyarankan supaya berdiskusi terlebih dahulu. Kesiapan mental akan menjadi penentu kualitas pemahaman di akhir.
"Enggak perlu buru-buru juga, karena setiap anak kan unik. Ada yang masih 18 tahun, tapi sudah berani sekali, ada yang 25 tahun tapi takut-takut. Tidak apa-apa, jangan dipaksakan," kata Indra
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.