Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Harus Larang Anaknya Main Sepeda Listrik di Jalan Raya

Kompas.com - 28/07/2023, 11:52 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Populasi sepeda listrik di jalanan mulai ramai, apalagi di kota-kota besar. Mirisnya, sering ditemui kalau pengendara sepeda tadi masih anak di bawah umur, di mana belum masuk usia dewasa.

Belum lama ini pun ramai di media sosial video yang memperlihatkan korban dari sepeda listrik yang dikendarai anak kecil. Video tersebut diunggah akun berita pekanbaru ke Instagram.

Pada video tersebut, terlihat seorang anak kecil sedang terbaring sambil dikerumuni orang-orang. Ada juga mobil boks dan sepeda listrik yang diduga terlibat kecelakaan sampai si anak kecil yang jadi pengendaranya meninggal.

Baca juga: Bakal Ada Standardisasi Khusus Sepeda Listrik

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Info Pekanbaru, Riau (@beritapekanbaru)

 

"Baru-baru ini viral seorang anak meninggal dunia setelah tertabrak mobil boks di jalan raya. Menurut informasi, korban yang mengendarai sepeda listrik itu hilang kendali dan keluar jalur," tulis keterangan di unggahan tersebut, dikutip Kompas.com, Jumat (28/7/2023).

Belajar dari kecelakaan itu, diingatkan kepada para orangtua agar meningkatkan pengawasan pada anak apabila memang diberikan sepeda listrik. Jangan sampai sepeda tadi dikendarai sampai masuk ke jalan raya.

Belum jelas di mana kejadian ini terjadi. Cuma tetap saja, fenomena anak kecil mengendarai sepeda listrik dan masuk ke jalan raya harus jadi perhatian, jangan sampai terulang lagi.

Baca juga: Begini kalau Honda CBR250RR Pakai Mesin Empat Silinder, Super Agresif

Pada kolom komentar, mayoritas menyayangkan sikap orangtua yang kadang malah kelewat bangga anaknya bisa mengendarai sepeda listrik. Bahkan, ketika ditegur, banyak yang cerita bahwa orangtua anak tadi malah ikut marah.

"Di Panger banyak bawa ginian, giliran dimarahi, mamanya pun ikut marah. Padahal anaknya rusuh di jalanan," komentar akun fadhel.afif.

"'Suka suka ku lah, kan gak pakai uang kau beli nya, sirik aja kau ni,' ucap orangtua yg bangga anaknya masih enggak sempurna akal pikiran bisa pakai gituan," kata akun enzo_ren.

"Kasihan sopirnya, pasti disalahin. Untuk orangtua jangan sok marah kalau anak ditegur orang. Giliran nyawa sudah tidak di badan baru nangis-nangis, pas anak ditegur mau bawa parang ngejar yang negur," kata akun pandhukings.

Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana, mengatakan, kejadian di atas merupakan kesalahan fatal orangtua dalam melakukan pengawasan terhadap anaknya saat mengendarai sepeda listrik.

"Seharusnya orangtua memberikan arahan agar anak tidak berkendara di jalan raya karena tentu sangat berbahaya. Sepeda listrik maupun sepeda biasa risikonya sama-sama besar jika dikendarai oleh anak-anak di jalan raya, untuk itu pengawasan dan peran orangtua sangat penting," kata Agus kepada Kompas.com, Jumat (28/7/2023).

Makanya, fenomena anak kecil yang main sepeda listrik di jalanan makin miris kalau dilihat. Apa orangtua tidak mengetahui, atau malah membiarkan anaknya bebas berkeliaran tanpa diawasi.

Sekali lagi, ini memang jadi masalah yang ada di jalanan saat ini. Harapannya tentu bisa ada tindakan tegas dari produsen sepeda listrik sampai penegak hukum untuk membuat jalanan lebih aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau