Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepeda Listrik Berbeda dari Sepeda Gowes, Berbahaya Saat Dibawa Anak-anak

Kompas.com - 28/07/2023, 13:07 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena anak kecil main sepeda listrik di zaman sekarang tidak bisa disamakan dengan main sepeda biasa. Saat mengendarai sepeda listrik, risiko bahayanya akan jauh lebih tinggi.

Rio Octaviano, Badan Kehormatan Road Safety Association (RSA) Indonesia, mengatakan, membandingkan main sepeda listrik dengan sepeda kayuh merupakan hal yang bukan apple to apple, tidak sama.

"Pertama, sepeda listrik didesain punya kecepatan (akselerasi) yang berbeda dari sepeda genjot (kayuh)," kata Rio kepada Kompas.com, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Anak Kecil Naik Sepeda Listrik Meninggal Ditabrak Mobil

Bermain sepeda listrik di kawasan Pantai Maju PIK, jakarta Utara, Sabtu (11/3/2023).Kompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Bermain sepeda listrik di kawasan Pantai Maju PIK, jakarta Utara, Sabtu (11/3/2023).

Rio menjelaskan, kalau pakai sepeda kayuh, akselerasi dari diam sampai 10 kpj butuh usaha. Namun, untuk sepeda listrik, usaha tadi diganti oleh putaran gas saja, dibantu dinamo.

"Kalau kita genjot kan ada usaha, ada fisik yang bergerak. Jadi kalau jarak jauh pakai sepeda ada usahanya, bisa dipikir-pikir," ucap Rio.

Beda dari sepeda listrik, Rio bilang kalau hal tersebut effortless atau tanpa usaha yang berarti. Anak kecil tinggal bejek saja gas, lalu sepeda akan jalan.

Baca juga: Bocah Foto di Samping Lamborghini, Reaksi Pemilik Tuai Pujian Warganet


"Analoginya seperti motor manual dan matik, sama-sama motor, tapi enakan mana? Manual harus ganti gigi, tarik kopling, matik enak tangan aja, mau pelan tinggal ikuti," ucap Rio.

Melihat hal tersebut, makanya bawa sepeda listrik, apalagi oleh anak-anak lebih bahaya daripada dia bermain sepeda kayuh. Pengawasan orangtua berperan penting di sini, jangan sampai anak bebas masuk ke jalan raya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com