JAKARTA, KOMPAS.com - Stabilizer menjadi komponen yang penting bagi kenyamanan dan meningkatkan keselamatan berkendara pada mobil. Kendati punya peranan penting, namun tidak semua mobil disematkan stabilizer.
Maka dari itu, bagi beberapa pemilik mobil memilih untuk menambah komponen stabilizer. Namun, pemasangan stabilizer menjadi pertimbangan pemilik mobil apakah aman untuk suspensi mobil atau tidak.
Baca juga: Tips Merawat Suspensi Mobil agar Tidak Cepat Rusak
Ekowati, Pimpinan Teknis Auto2000 Kalimalang Jakarta Timur mengatakan, pemasangan stabilizer aman, selama tidak mengganggu sistem suspensi.
"Contoh pemasangan yang tidak aman yaitu stabilizer mentok atau bergesekan dengan suspensi sehingga timbul bunyi. Kemudian Link stabilizer longgar dan lainnya," kata Ekowati kepada Kompas.com, Rabu (26/7/2023).
Ada banyak keuntungan jika menggunakan stabilizer bagi mobil bila pemasanganya benar. Mulai dari menambah faktor kenyamanan dengan mengurangi limbung, meredam bantingan suspensi saat dijalan berlubang atau polisi tidur bahkan membaut manuver atau menikung menjadi lebih stabil.
Eko juga menyebutkan, mayoritas yang memakai stabilizer itu mobil jenis MPV. Hal tersebut lantaran kebanyakan mobil MPV adalah penggerak belakang yang belum ada stabilizer.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Mobil Kecil Punya Bantingan Suspensi Keras?
"Namun ada juga yang sudah dipasang stabilizer dari pabrikan. Contohnya Rush 2018 ke atas itu sudah ada stabilizer belakang. Kalau suspensi depan sudah terpasang stabilizer dari pabrik," kata Eko.
Stabill Active Stabilizer menjadi salah satu produk yang menjadi solusi agar mobil jadi lebih stabil. Produk tersebut menyesuaikan berbagai kondisi jalan di Indonesia, dengan tingkat elastisitas yang pas sehingga peredaman berfungsi maksimal dan bantingan tidak menjadi keras.
“Stabill juga dapat memberikan sebuah perlindungan terhadap kaki-kaki kendaraan
anda agar usia pakai lama atau awet, karena Stabill dapat membantu kinerja Suspensi,” kata Ruth Yuliana CEO Stabill Indonesia pada keterangan resmi, Rabu (27/7/2023).
Stabill juga membuat berkendara menjadi lebih aman karena dapat mengurangi hidung kendaraan menukik saat melakukan pengereman. Sehingga jarak pengereman menjadi lebih dekat dan sangat membantu pada saat panic braking.
“Pemasangan stabill harus sesuai ukuran agar fungsinya benar-benar bisa dirasakan, dan perlu diperhatikan Stabill tidak menambah tinggi kendaraan,” ucap Ruth.
Terkait harga, Stabill Active Stabilizer dibandrol dengan harga Rp 1,4 juta per kotak.
Untuk satu mobil dibutuhkan dua kotak per depan dan belakang dengan bandrol Rp 2,8 juta.