JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi menyatakan, banyak perusahaan otomotif yang mau masuk pasar dalam negeri.
Hal tersebut seiring dengan besarnya potensi sektor otomotif nasional sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara, pembangunan infrastruktur yang masif, serta keberpihakan pemerintah.
Sehingga membuat para pelaku usaha otomotif mendapatkan keyakinan atas keberlangsungan bisnis kendaraan bermotor di Indonesia.
Baca juga: Mobil Terlaris Indonesia Semester I/2023, Avanza Kembali Berkuasa
"Anda bisa lihat, industri yang mendapatkan perhatian demikian luar biasa dari pemerintah itu, ya otomotif. Menteri Basuki (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono) itu bangun jalan, bangun jembatan, untuk apa? Untuk mobil, terutama kalau di jalan tol," kata Nangoi belum lama ini.
Tidak sampai di sana, keberpihakan pemerintah juga terlihat dari dibangunnya pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat yang bertujuan untuk mengoptimalkan aktivitas pengkapalan kendaraan bermotor.
Apalagi, lokasi pelabuhan berdekatan dengan kawasan industri otomotif yang bertempat di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Maka, dibandingkan Pelabuhan Tanjung Priok, ini bisa membuat proses ekspor-impor lebih efisien.
“(Terus) mana ada orang dibangunin pelabuhan khusus untuk ekspor-impor. (Pelabuhan) Patimban, untuk (keperluan ekspor-impor) mobil. Akan kita pakai (peluang) ekspor kita supaya kita naikkan,” ujarnya.
Baca juga: Mau Diuji Coba, Simak Manfaat Bioetanol Dijadikan BBM Kendaraan
Jadi, tidak heran sejumlah pabrikan otomotif baru hendak masuk atau kembali ke pasar nasional. Sebut saja Haval, Ora, Tank, Nata, hingga Volvo yang bakal meramaikan pameran GIIAS 2023.
Kendati banyak pabrikan yang ingin masuk, Nangoi memastikan bahwa pihak Gaikindo juga menyampaikan amanat pemerintah RI untuk meningkatkan atas produksi dan ekspor kendaraan.
“Lalu kita ketahui, bulan Juni kemarin Pak Menteri Perindustrian datang ke Jepang. Kita mencoba mengimbau pabrikan-pabrikan Jepang memberikan kesempatan lebih kepada pabrik yang ada di Indonesia untuk melakukan ekspor (lebih banyak),” tutur Nangoi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya