Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Diuji Coba, Simak Manfaat Bioetanol Dijadikan BBM Kendaraan

Kompas.com - 18/07/2023, 08:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa pemanfaatan bioetanol sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM) bakal diuji coba atau mauk tahap pilot project, dalam waktu dekat.

Pasalnya, dijelaskan Menteri ESDM Arifin Tasrif, pengembangan jenis bahan bakar baru ramah lingkungan harus melalui serangkaian tahapan pengujian agar dipastikan layak digunakan masyarakat.

"Uji coba dulu respons dari masyarakat baik atau tidak, kemudian kualitasnya bagus atau tidak, dan memang harus ada tahap-tahapan seperti itu," ujar Arifin dalam keterangan resmi, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Pemilik Toyota bZ4X dan Lexus RZ Gratis Cas di Diler Resmi

SPBU Pertamina. Pemerintah berencana mencampur Pertamax dengan Bioetanol.Dok. Pertamina SPBU Pertamina. Pemerintah berencana mencampur Pertamax dengan Bioetanol.

Walau begitu, Tim Studi Bioetanol ITB telah melakukan kajian pencampuran etanol 5 persen ke dalam Pertalite (RON 90) menjadi kualitas sama dengan Pertamax (RON 92).

Berdasarkan riset itu, dinyatakan bahwa potensi hilirisasi bioetanol berbasis tebu membuka peluang menciptakan ketahanan energi melalui pengurangan atas ketergantungan impor BBM nasional, sekaligus ramah lingkungan.

Ramah lingkungan dimaksud seiring temuan adanya potensi pengurangan emisi gas rumah kaca sampai 43 persen termasuk CO2, NOx, dan Partikel PM2,5 ketika bioetanol dikonsumsi massal.

Penurunan emisi dapat terjadi karena etanol sebagai gasohol memiliki nilai oktan sebesar (RON) 128, sehingga pencampuran dengan bensin akan meningkatkan kadar oktan dan kualitas pembakaran BBM.

Sementara soal pengurangan ketergantungan impor BBM, bila mengacu pada program Biodesel yang sudah berjalan 2019 lalu, Indonesia telah menghemat devisa sebesar 2,6 miliar dollar AS.

Baca juga: Ragam Oli Mobil yang Pemula Harus Tahu

Kementerian ESDM bersama tim riset ITB dan US Grains Council meluncurkan peta jalan strategis untuk percepatan implementasi bioetanol di Indonesia, di Jakarta, Selasa (6/12/2022). Dok. Humas Kementerian Ditjen EBTKE Kementerian ESDM bersama tim riset ITB dan US Grains Council meluncurkan peta jalan strategis untuk percepatan implementasi bioetanol di Indonesia, di Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Selain itu, Indonesia diproyeksikan akan mengimpor hingga 35.6 juta kiloliter pada tahun 2040, atau hampir dua kali lipat dari jumlah impor bahan bakar minyak tahun 2021.

Untuk mendukung program subsitusi BBM ke bahan bakar nabati, pihak ESDM bersama Tim Riset ITB dengan didukung oleh US Grains Council (USGC) juga telah berhasil menyusun Peta Jalan Strategis untuk Percepatan Implementasi Bioetanol di Indonesia.

Kajian peta jalan yang mulai disusun sejak 2021, guna mendukung program implementasi penggunaan Bioetanol pada bahan bakar untuk kendaraan bermotor dan mempersiapkan industri Bioetanol di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau