JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa pemanfaatan bioetanol sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM) bakal diuji coba atau mauk tahap pilot project, dalam waktu dekat.
Pasalnya, dijelaskan Menteri ESDM Arifin Tasrif, pengembangan jenis bahan bakar baru ramah lingkungan harus melalui serangkaian tahapan pengujian agar dipastikan layak digunakan masyarakat.
"Uji coba dulu respons dari masyarakat baik atau tidak, kemudian kualitasnya bagus atau tidak, dan memang harus ada tahap-tahapan seperti itu," ujar Arifin dalam keterangan resmi, Senin (17/7/2023).
Baca juga: Pemilik Toyota bZ4X dan Lexus RZ Gratis Cas di Diler Resmi
Walau begitu, Tim Studi Bioetanol ITB telah melakukan kajian pencampuran etanol 5 persen ke dalam Pertalite (RON 90) menjadi kualitas sama dengan Pertamax (RON 92).
Berdasarkan riset itu, dinyatakan bahwa potensi hilirisasi bioetanol berbasis tebu membuka peluang menciptakan ketahanan energi melalui pengurangan atas ketergantungan impor BBM nasional, sekaligus ramah lingkungan.
Ramah lingkungan dimaksud seiring temuan adanya potensi pengurangan emisi gas rumah kaca sampai 43 persen termasuk CO2, NOx, dan Partikel PM2,5 ketika bioetanol dikonsumsi massal.
Penurunan emisi dapat terjadi karena etanol sebagai gasohol memiliki nilai oktan sebesar (RON) 128, sehingga pencampuran dengan bensin akan meningkatkan kadar oktan dan kualitas pembakaran BBM.
Sementara soal pengurangan ketergantungan impor BBM, bila mengacu pada program Biodesel yang sudah berjalan 2019 lalu, Indonesia telah menghemat devisa sebesar 2,6 miliar dollar AS.
Baca juga: Ragam Oli Mobil yang Pemula Harus Tahu
Selain itu, Indonesia diproyeksikan akan mengimpor hingga 35.6 juta kiloliter pada tahun 2040, atau hampir dua kali lipat dari jumlah impor bahan bakar minyak tahun 2021.
Untuk mendukung program subsitusi BBM ke bahan bakar nabati, pihak ESDM bersama Tim Riset ITB dengan didukung oleh US Grains Council (USGC) juga telah berhasil menyusun Peta Jalan Strategis untuk Percepatan Implementasi Bioetanol di Indonesia.
Kajian peta jalan yang mulai disusun sejak 2021, guna mendukung program implementasi penggunaan Bioetanol pada bahan bakar untuk kendaraan bermotor dan mempersiapkan industri Bioetanol di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.