Viral, Video WNA Hampir Salah Naik Bus PO Sugeng Rahayu

JAKARTA, KOMPAS.com – Bepergian menggunakan layanan bus AKAP atau AKDP menjadi hal yang sudah umum bagi sebagian masyarakat Indonesia.

Namun, baru-baru ini viral sebuah video yang menampilkan warga negara asing (WNA) wanita yang hendak menggunakan bus untuk bepergian.

Video tersebut dibagikan oleh akun Tiktok @bahrian31, merupakan potongan video dari konten Youtube milik akun Tory Hardjopawiro.

Pada video tersebut, turis wanita itu nampak kebingungan sehingga hampir salah naik bus milik PO Sugeng Rahayu.

Namun, dengan cekatannya kru bus dan juga pria yang membuat konten video langsung membantu wanita berambut pirang tersebut.

Dengan menggunakan bahasa Inggris berlogat Jawa, turis diarahkan menuju bus milik PO Akas AAA sesuai trayek tujuannya. Beruntungnya, bus tersebut belum berangkat sehingga usai berlarian di terminal, akhirnya sang WNA langsung naik ke dalam bus.

Baca juga: Bukan Program Sesaat, Pemerintah Pastikan Pengembangan Bioetanol

@bahrian31 #fyp #semuabisaditiktok #amanditiktok #hematbanyak #travelling #trip #busakas ? Paper Birds (3 min) - Jordan Halpern Schwartz

Sleng, salah satu agen dari PO Sugeng Rahayu di Yogyakarta, mengatakan, video tersebut direkam oleh Youtuber yang kerap disapa Tori dan berlokasi di Terminal Giwangan.

Dia juga mengatakan, pemandangan turis asing naik bus sudah tidak asing lagi bila di Terminal Giwangan.

“Iya sering sekali turis asing yang naik bus dari Terminal Giwangan. Biasanya mereka datang saat pemberangkatan bus yang arah Denpasar. Itu biasanya siang sekitar jam 11.00- 12.00 WIB,” kata Sleng kepada Kompas.com, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Pengembangan Winglet Bikin Pabrikan Jepang Terpuruk di MotoGP

Lantaran banyak turis asing yang menggunakan layanan bus dari terminal tersebut belum paham bahasa Indonesia, maka dari itu Sleng mengatakan kru bus sebisa mungkin harus menyesuaikan untuk menggunakan bahasa asing.

Meskipun dengan kemampuan berbahasa asing seadanya, hal tersebut harus bisa dilakukan kru bus guna membantu penumpang dari negara yang berbeda.