SELAMAN, KOMPAS.com - Tuas transmisi matik memang bisa dipindah-pindahkan sesuai dengan kebutuhan. Namun, beredar kabar bahwa terlalu sering memindahkan tuas matik justru bisa membuatnya rusak.
Dengan kata lain, pernyataan tersebut menganjurkan pengguna mobil untuk mengurangi perpindahan tuas matik agar usianya lebih awet.
Padahal, pada kondisi tertentu perpindahan tuas matik memang diperlukan seperti saat berhenti, mau menanjak curam, mundur atau parkir. Seperti apa penjelasan ahli, apa benar tuas matik yang terlalu sering dipindahkan bisa rusak?
Baca juga: Kesalahan Pengguna yang Bisa Merusak Transmisi Matik
Pemilik Aha Motor Hardi Wibowo mengatakan tuas matik memang fungsinya sebagai selektor dan cara kerjanya adalah dengan menggeser atau memindahkan sehingga bila tidak ada kerusakan atau kesalahan lain maka tidak akan menyebabkan masalah.
“Ketika tuas matik digeser sebenarnya yang terjadi adalah pergeseran piston di dalam body valve, sehingga aliran oli transmisi akan berubah, selain itu ECU juga akan membaca perpindahan tersebut,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Jumat (14/7/2023).
Hardi mengatakan perpindahan tuas matik tidak langsung memindahkan pertautan gigi percepatan pada transmisi seperti pada tipe manual tapi melalui aliran oli.
Baca juga: Supaya Transmisi Matik Awet, Jangan Sepelekan Masalah Perawatan Ini
Oli tersebut yang akan mendorong piston dan menyambungkan kopling sehingga dihasilkan rasio percepatan yang diinginkan pengemudi.
“Selama tidak ada masalah pada aliran dan kualitas oli, tekanannya sesuai, serta tidak terjadi kesalah pengoperasian maka memindahkan tuas matik berkali-kali tidak akan merusak karena kerjanya memang seperti itu,” ucap Hardi.
Namun, perpindahan tuas matik memang akan membuat kampas-kampas kopling di dalam transmisi matik saling bertautan atau terpisah. Semakin sering terjadi perpindahan maka sama saja kopling tersebut sering digunakan, bisa aus karena pemakaian.
Baca juga: Gejala Awal Kerusakan Transmisi Matik yang Bisa Dirasakan Pengemudi
“Kecuali kualitas oli buruk, tekanan oli tidak sesuai, akibat dari telat ganti oli maka selip kopling akan terjadi, itu yang membuat kopling cepat aus atau rusak,” ucap Hardi.
Jadi, frekuensi pemindahan tuas matik tidak berpengaruh kepada usia transmisi seperti yang diisukan selama pemakaian wajar dan benar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.