YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Banyak masyarakat beranggapan biaya perbaikan transmisi matik mahal. Oleh sebab itu, mereka menjadi takut untuk membeli mobil matik bekas. Alih-alih membelinya, mereka lebih memilih transmisi manual.
Sebenarnya, kerusakan fatal pada transmisi matik bisa dihindari oleh pengguna mobil. Cara ini tentu akan membuat biaya perbaikannya tidak membengkak.
Ketika gejala kerusakan transmisi matik mulai muncul maka tidak boleh dibiarkan saja karena dapat membuat kerusakan lebih parah. Beberapa kasus bisa ditangani dengan perawatan ringan, namun karena minimnya pemahaman akhirnya mobil telat dibawa ke bengkel dan tidak tertolong.
Baca juga: Kerusakan Transmisi Matik Bisa Lebih Parah karena Telat Penanganan
Pemilik Aha Motor Yogyakarta Hardi Wibowo mengatakan beberapa gejala transmisi matik bisa tertolong dengan perawatan ringan, asal penanganannya tidak terlambat dalam artian kerusakannya belum parah.
“Pengguna mobil setidaknya perlu mengenali gejala atau tanda transmisi matik bermasalah atau mulai rusak, agar dapat segera memeriksakan kondisi mobil ke bengkel,” ucap Hardi dikutip dari Kompas.com, Rabu (5/7/2023).
Hardi mengatakan transmisi matik yang mulai bermasalah biasanya ditandai dengan gejala ringan yang muncul dan hilang. Pada tahapan ini, pengguna mobil harus peka atau dapat merasakannya.
Baca juga: Bawa Mobil Transmisi Matik Tidak Boleh Kasar
“Seperti gejala delay, tuas matik berada di D atau R mobil tidak langsung merespons, harus menunggu beberapa detik baru mobil mau jalan, ini tidak boleh dibiarkan karena dapat menyebabkan kerusakan transmisi lebih parah,” ucap Hardi.
Selanjutnya, dia juga mengatakan gejala lainnya bisa berupa hentakan saat perpindahan tuas matik. Misal dari N ke D atau ke R terasa hentakan yang tidak wajar, itu bisa menjadi tanda transmisi matik bermasalah.
“Khususnya di bagian saluran olinya atau body control valve, ini juga perlu segera ditangani,” ucap Hardi.
Baca juga: Daftar Harga Oli Mobil Transmisi Matik Juli 2023
Selain kedua gejala di atas, Hardi mengungkap tanda kerusakan lainnya adalah menghentak. Bila saat deselerasi terasa ada hentakan atau tiba-tiba putaran mesin naik sendiri dalam sekejap saja, itu tanda bahwa telah terjadi selip.
Gejala lainnya menurut Hardi juga bisa diperhatikan bila kecepatan mobil tidak bisa sampai maksimal atau tertahan pada kecepatan tertentu saja.
“Itu menandakan percepatan transmisi matik tidak mau berpindah, sehingga rasio yang digunakan selalu yang rendah, ini juga menjadi tanda transmisi matik mulai bermasalah yang sering dijumpai,” ucap Hardi.
Jadi, ketika gejala di atas muncul pada mobil matik Anda, segera lakukan pemeriksaan ke bengkel. Pilihlah bengkel yang benar-benar memahami transmisi matik agar tidak terjadi kesalahan penanganan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.