KLATEN, KOMPAS.com - Dalam sistem pendingin mesin, radiator berfungsi sebagai tempat mendinginkan coolant. Jika komponen ini tidak bekerja dengan baik maka performa mobil pun tidak bisa maksimal.
Perlu diketahui, coolant atau cairan di dalam radiator berfungsi mengontrol panas pada mesin. Dengan demikian, mesin mobil mampu menghasilkan performa terbaik dan tidak cepat rusak akibat panas berlebih.
Maka dari itu, radiator perlu dirawat agar mampu bekerja dengan optimal dan awet. Simak tips merawat radiator mobil berikut.
Baca juga: Apakah Normal Air Radiator Berkurang Setelah Mobil Dipakai Jalan?
1. Kontrol volume air radiator
Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, agar hal itu tidak terjadi maka radiator butuh dirawat. Caranya cukup mudah dan sederhana, yakni pastikan cairan radiator terisi maksimal.
“Cukup ditambahkan saja kalau cairannya berkurang. Namun, mengisinya disarankan untuk tetap menggunakan cairan khusus radiator,” ucap Didi dikutip dari Kompas.com, Selasa (11/7/2023).
2. Pakai coolant
Meski terkesan sepele, mengisi air radiator dengan cairan khusus sangat membantu pendinginan mesin. Sebab, cairan tersebut memang dirancang sedemikian rupa agar mampu mendinginkan mesin dengan sempurna.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Air Aki Bisa Dipakai Menambah Cairan Radiator?
Coolant didesain khusus memiliki titik beku yang sangat rendah dan titik didih lebih tinggi dari air biasa. Sehingga, ketika musim dingin tidak akan membuat mesin susah hidup dan ketika suhu mesin panas tidak akan cepat menguap.
Selain itu, cairan radiator dapat mencegah karat. Berbeda dengan air keran atau air mineral yang diklaim justru dapat menyebabkan karat pada sistem pendinginan.
3. Ganti coolant secara teratur
Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriadi menambahkan, cairan radiator sebaiknya diganti berkala setiap 20.000 Km.
Baca juga: Ketahui Interval Ganti Air Radiator Mobil Secara Rutin
“Biasanya setiap 20.000 km, atau bisa juga saat airnya sudah terlihat keruh karena jarang digunakan. Supaya aman, setiap servis berkala minta dilakukan pengecekan kembali saja,” ucap Bambang, dikutip dari Kompas.com, Selasa (11/7/2023)
Bambang mengatakan, seiring usia, pemakaian kandungan coolant bisa berubah sehingga zat aditifnya mengalami penurunan kualitas sehingga dapat membuat pendinginan mesin tidak optimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.