JAKARTA, KOMPAS.com - Radiator pada mobil merupakan sistem penting dalam mengoptimalkan kinerja mesin. Komponen ini menjadi sistem pendingin membantu menjaga jantung pacu berada di suhu optimal.
Radiator bekerja dengan memutarkan cairan pendingin ke daerah sekitar mesin, jadi suhu panas bisa diredam. Begitu juga kalau mesin masih dingin, radiator memang belum kerja begitu keras.
Berarti, ada cairan di dalam radiator dan itu sebenarnya harus diganti secara rutin. Penggantian cairan ini termasuk ke perawatan yang cukup panjang, tapi seberapa lama?
Baca juga: Pabrikan Ini Bikin Motor Listrik dengan Coolant Radiator
Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka mengatakan, pada odometer tertentu, cairan radiator perlu diganti dengan long last coolant yang baru.
"Kalau airnya sudah rusak, mungkin kemampuan melindungi dari karatnya sudah tidak bagus. Kita ganti dengan yang baru akan membuat mesin awet," ucap Suparna kepada Kompas.com, Senin (5/6/2023).
Menurut Suparna, dahulu cairan pendingin di radiator diganti berdasarkan kilometer, tepatnya setiap 80.000 Km. Cuma sekarang, jarak bukan lagi jadi patokan, tapi waktu yang lebih pasti.
Baca juga: Video Viral Truk Mini dari Yogyakarta, Ternyata Pakai Mesin Motor
"Sekarang pakai bulan, empat tahun ya kuras. Kalau lebih cepat enggak apa-apa," kata Suparna.
Terkait cairan coolant, diganti lebih cepat bisa dibilang lebih bagus, karena kualitasnya pasti baik. Permasalahan akan muncul kalau cairan tidak juga diganti, malah bisa berkarat bagian radiator sampai ke water jacket.
"Mobil lama malah lebih sering karena sistemnya sudah tidak semodern sekarang," kata Suparna.
Mengganti cairan lebih cepat sebenarnya kembali lagi ke pemilik kendaraan. Kalau dirasa kurang ekonomis, maka ikuti saja sesuai dengan anjuran bengkel resmi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.