KLATEN, KOMPAS.com - Drive belt merupakan sabuk dari bahan dasar karet yang bertugas memutar beberapa puli komponen pendukung di mesin seperti dinamo ampere, kompresor, pompa air dan lainnya.
Komponen ini juga kerap disebut dengan kata fan belt karena pada mobil-mobil zaman dulu digunakan untuk memutar kipas radiator. Sedangkan mobil-mobil modern sudah menggunakan motor sebagai penggerak kipasnya.
Berhubung komponen ini berfungsi memutar beberapa puli komponen penting, drive belt wajib diganti secara rutin untuk menghindari hal-hal yang merugikan.
Baca juga: Efek Samping Pakai Drive Belt KW untuk Mobil Harian
Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, drive belt bisa aus dan putus seiring usia pemakaian, maka harus diganti bila sudah waktunya.
“Untuk masa pemakaiannya tergantung, biasanya awet hanya harus diperiksa berkala saja, bisa 100.000 kilometer. Jika sudah aus, bisa dilihat dari fisiknya, yakni getas dan ada retak-retak pada bagiannya," ucap Didi beberapa waktu lalu.
Didi mengatakan drive belt yang sudah aus akan menimbulkan bunyi berdecit saat mesin dihidupkan karena terjadi selip.
Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Fan Belt Mobil Sudah Minta Ganti
Dampak lebih buruknya, ketika drive belt putus akan menyebabkan beberapa kerugian di jalan. Seperti mesin overheat, aki tekor, AC tidak dingin dan lainnya.
Mekanik Aha Motor Yogyakarta Yanto mengatakan penggantian drive belt bisa merujuk pada rekomendasi pabrikan.
“Setiap 40.000 Km sebaiknya diganti, meski kondisinya masih bisa dipakai, jangan sampai menunda-nunda sehingga risiko putus di jalan menjadi lebih tinggi,” ucap Yanto kepada Kompas.com, Senin (19/6/2023).
Baca juga: Ciri-ciri Fan Belt Mobil Sudah Harus Diganti
Yanto mengatakan selain mengikuti prediksi waktu penggantian drive belt yang ideal, pengguna mobil juga bisa memeriksa kondisi fisiknya.
Jika kondisi drive belt sudah retak-retak, atau kusut sebaiknya segera diganti tanpa harus menunggu mobil menempuh jarak 40.000 Km.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.