Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kenapa Banyak Pebalap MotoGP Badannya Kecil

Kompas.com - 12/06/2023, 17:11 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika diperhatikan, tinggi badan pebalap MotoGP termasuk tidak terlalu tinggi. Salah satu yang paling mungil ialah Dani Pedrosa yakni 158 cm dan yang termasuk jangkung yakni Valentino Rossi yaitu 181 cm.

Rata-rata tinggi pebalap MotoGP ialah 170-175 cm, termasuk mungil untuk tinggi badan orang Eropa. Kemudian, termasuk kecil jika dibandingkan dengan pebalap mobil atau atlet dari cabang olahraga lain.

Baca juga: Honda Estilo Ini Terkencang di Kejurnas Drag Race 2023 Putaran Keempat

Tinggi badan pebalap punya peran penting dalam kelincahan. Ada beberapa keuntungan pebalap bertubuh kecil. Bahkan, sebetulnya bukan hanya pebalap MotoGP, melainkan pebalap motor lain pada umumnya.

Dani Pedrosa balapan pada Lamborghini Super Trofeo Grand Final menggunakan Lamborghini Huracán Super Trofeo EVO2Dok. Speedweek.com Dani Pedrosa balapan pada Lamborghini Super Trofeo Grand Final menggunakan Lamborghini Huracán Super Trofeo EVO2

Dilansir dari Flowracers, situs tersebut mencatat rata-rata tinggi badan pebalap MotoGP memiliki ialah 5′ 8 inci atau 172 cm dan berat 143 lbs atau sekitar 64,8 kg.

Keuntungan tinggi badan pendek, pertama, karena tubuh yang lebih kecil lebih sedikit hambatan aerodinamis. Segala bentuk gesekan mencegah motor melaju lebih cepat dan memengaruhi waktu putaran alias time lap.

Tubuh kecil artinya berat badan juga ringan. Seperti diketahui, rumus balapan ialah berat seminim mungkin tetapi tenaga sebesar mungkin sehingga  akan menghasilkan kecepatan tinggi.

JIka memiliki badan kecil dan bobot ringan, pebalap juga diuntungkan dengan konsumsi BBM yang lebih baik. Untuk diketahui, setiap motor MotoGP hanya dijatah maksimal 22 liter BBM untuk setiap balapan.

Baca juga: Bagnaia Selebrasi Juara di Mugello Layaknya Era Valentino Rossi

Valentino Rossi resmi jadi Duta Merek YamahaDok. Yamaha Valentino Rossi resmi jadi Duta Merek Yamaha

Sedangkan hal terburuk yang bisa terjadi ialah kehabisan bensin saat akhir balapan, dan hal itu bukannya tidak mungkin. Bensin habis telah terjadi beberapa kali di lap-lap terakhir.

Singkatnya bobot yang lebih ringan menggunakan lebih sedikit bahan bakar, yang berarti efisiensi bahan bakar lebih baik.

Kemudian, pebalap yang lebih pendek juga cenderung kurang lebar. Badan yang slim merupakan keuntungan karena secara alami mengurangi hambatan.

Saat kecepatan tinggi, pebalap juga menunduk di atas motor. Pebalap bertubuh kecil lebih sedikit terkena angin karena bagian pungung lebih rata sehingga motor bisa melaju lebih cepat.

Baca juga: Waspada, As Roda Mobil yang Patah Bisa Sebabkan Kecelakaan

Jorge Lorenzo saat menjadi rekan setim Marc Marquez di Repsol Honda TeamMOHD RASFAN Jorge Lorenzo saat menjadi rekan setim Marc Marquez di Repsol Honda Team

Meski demikian, hal tersebut hanya ideal di atas kertas. Memang pebalap bertubuh mungil punya keuntungan, tapi untuk menjadi juara tidak selalu demikian.

Kemenangan seorang pebalap bukan semata dari bentuk fisik dan bobot, tapi ada faktor motor dan juga keahlian serta nyali.

Tanpa mengecilkan prestasi Dani Pedrosa, selama 12 tahun balapan di MotoGP dari 2006 hingga 2018, pebalap asal Spanyol itu berhasil memenangi 31 Grand Prix, tetapi tidak pernah berhasil merebut gelar Juara Dunia MotoGP.

Sedangkan pebalap legendaris MotoGP, Jorge Lorenzo, yang memiliki tinggi 172 cm dan berat 65 kg berhasil merebut gelar tiga kali. Kemudian, Rossi yang bertubuh jangkung meraih tujuh gelar Juara Dunia MotoGP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com