Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Kenapa Banyak Pebalap MotoGP Badannya Kecil

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika diperhatikan, tinggi badan pebalap MotoGP termasuk tidak terlalu tinggi. Salah satu yang paling mungil ialah Dani Pedrosa yakni 158 cm dan yang termasuk jangkung yakni Valentino Rossi yaitu 181 cm.

Rata-rata tinggi pebalap MotoGP ialah 170-175 cm, termasuk mungil untuk tinggi badan orang Eropa. Kemudian, termasuk kecil jika dibandingkan dengan pebalap mobil atau atlet dari cabang olahraga lain.

Tinggi badan pebalap punya peran penting dalam kelincahan. Ada beberapa keuntungan pebalap bertubuh kecil. Bahkan, sebetulnya bukan hanya pebalap MotoGP, melainkan pebalap motor lain pada umumnya.

Dilansir dari Flowracers, situs tersebut mencatat rata-rata tinggi badan pebalap MotoGP memiliki ialah 5′ 8 inci atau 172 cm dan berat 143 lbs atau sekitar 64,8 kg.

Keuntungan tinggi badan pendek, pertama, karena tubuh yang lebih kecil lebih sedikit hambatan aerodinamis. Segala bentuk gesekan mencegah motor melaju lebih cepat dan memengaruhi waktu putaran alias time lap.

Tubuh kecil artinya berat badan juga ringan. Seperti diketahui, rumus balapan ialah berat seminim mungkin tetapi tenaga sebesar mungkin sehingga  akan menghasilkan kecepatan tinggi.

JIka memiliki badan kecil dan bobot ringan, pebalap juga diuntungkan dengan konsumsi BBM yang lebih baik. Untuk diketahui, setiap motor MotoGP hanya dijatah maksimal 22 liter BBM untuk setiap balapan.

Sedangkan hal terburuk yang bisa terjadi ialah kehabisan bensin saat akhir balapan, dan hal itu bukannya tidak mungkin. Bensin habis telah terjadi beberapa kali di lap-lap terakhir.

Singkatnya bobot yang lebih ringan menggunakan lebih sedikit bahan bakar, yang berarti efisiensi bahan bakar lebih baik.

Kemudian, pebalap yang lebih pendek juga cenderung kurang lebar. Badan yang slim merupakan keuntungan karena secara alami mengurangi hambatan.

Saat kecepatan tinggi, pebalap juga menunduk di atas motor. Pebalap bertubuh kecil lebih sedikit terkena angin karena bagian pungung lebih rata sehingga motor bisa melaju lebih cepat.

Meski demikian, hal tersebut hanya ideal di atas kertas. Memang pebalap bertubuh mungil punya keuntungan, tapi untuk menjadi juara tidak selalu demikian.

Kemenangan seorang pebalap bukan semata dari bentuk fisik dan bobot, tapi ada faktor motor dan juga keahlian serta nyali.

Tanpa mengecilkan prestasi Dani Pedrosa, selama 12 tahun balapan di MotoGP dari 2006 hingga 2018, pebalap asal Spanyol itu berhasil memenangi 31 Grand Prix, tetapi tidak pernah berhasil merebut gelar Juara Dunia MotoGP.

Sedangkan pebalap legendaris MotoGP, Jorge Lorenzo, yang memiliki tinggi 172 cm dan berat 65 kg berhasil merebut gelar tiga kali. Kemudian, Rossi yang bertubuh jangkung meraih tujuh gelar Juara Dunia MotoGP.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/12/171100015/alasan-kenapa-banyak-pebalap-motogp-badannya-kecil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke