YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video truk berukuran kecil sedang mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU. Uniknya, sopir bukan mengisi solar, melainkan bensin.
Setelah diselidiki, ternyata truk tersebut menggunakan mesin sepeda motor hasil modifikasi, bukan diesel seperti kebanyakan truk di Indonesia.
Truk mainan tersebut memiliki desain yang menyerupai truk pada umumnya, tetapi memiliki ukuran dimensi jauh lebih kecil. Dia bisa maju, mundur, dan mengangkat bak di belakang.
Beberapa kali dalam video terpisah juga tampak truk sering dibawa berkeliling kampung bersama anak-anak. Sehingga, truk ini memang lebih layak disebut truk mainan daripada kendaraan niaga.
Baca juga: Apakah Modifikasi Potong Per untuk Bikin Mobil Ceper Berbahaya?
Imam, pemilik Rimbono Garage, mengatakan, tujuan pembuatan truk mini tersebut awalnya hanya untuk memenuhi permintaan penggemar di media sosial.
“Banyak yang meminta untuk dibuatkan truk mini karena sebenarnya bengkel kami biasa membuat mainan offroad, dan banyak juga yang sudah laku, tapi kalau truk ini awalnya bukan karena ada yang mau beli,” ucap Imam kepada Kompas.com, Minggu (5/6/2023).
Kendati demikian, Imam mengatakan, pembuatan truk mini itu sudah menghabiskan dana di atas Rp 50 juta untuk pembuatan bodi, rangka, dan pembelian mesinnya sehingga harga jual truk tersebut pasti di atasnya.
Baca juga: Tips Modifikasi Kaki-kaki Mobil yang Praktis dan Nyaman
“Bodi truk buatan tangan murni dari nol, semuanya berbahan plat besi, begitu juga rangkanya, sementara rem, penggeraknya mengadopsi dari beberapa mobil copotan, sedangkan mesin menggunakan milik Honda Tiger,” ucap Imam.
Imam mengaku banyak yang heran dengan hasil karyanya, terutama pada bagian pelek truk yang mirip dengan aslinya, tapi berukuran kecil. Sebab, pelek tersebut tidak akan mungkin ada di pasaran.
“Pelek truk itu kami buat sendiri, mau beli kan juga tidak ada di pasaran, sehingga banyak orang yang bertanya soal pelek tersebut,” ucap Imam.
Baca juga: Modifikasi Pikap L300 Bumper Ceper Modal Rp 35 Juta
Imam mengatakan, truk mini itu nantinya tetap akan dijual karena banyak respons masyarakat yang menanyakan harga. Namun, karena truk tersebut belum selesai dimodifikasi, dia belum memutuskan untuk menjualnya.
“Harapan saya truk mini itu bisa ikut sebuah kontes sehingga ada kepuasan tersendiri atas karya tersebut, baik dari sisi kepuasan batin, finansial, maupun popularitas,” ucap Imam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.