Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Sistem Keamanan Ketat, Kasus Baterai BEV Terbakar Minor

Kompas.com - 23/05/2023, 08:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seluruh produk kendaraan bermotor yang sudah dipasarkan secara resmi tentu sudah melalui uji kelayakan ketat supaya aman digunakan masyarakat. Tidak terkecuali, mobil listrik berbasis baterai.

Terlebih, baterai merupakan salah satu komponen pada kendaraan dengan arus listrik tegangan tinggi alias high voltage sehingga pengawasannya lebih diperhatikan.

Hal itu terbukti dari simulasi pembakaran satu baterai lithium ion sepeda motor listrik yang dilakukan oleh PT Farmindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST) di gelaran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 pekan lalu.

Baca juga: Bahaya Asap Tebal di Jalanan, Jangan Asal Tancap Gas

Meskipun sudah disulut api secara langsung, baterai baru terbakar 1-3 menit setelahnya. Lantas, kira-kira dalam aktivitas harian, kasus seperti apa yang menyebabkan baterai pada mobil listrik bisa terbakar?

"Bisa dilihat bahwa sebenarnya keamanan baterai pada kendaraan listrik itu sangatlah ketat. Jadi, umumnya baterai bukan suatu komponen yang rentan terbakar atau meledak pada kendaraan listrik," kata CEO FAST Willy Hadiwijaya kepada Kompas.com di sela-sela acara.

"Pada kasus mobil, kondisi yang memungkinkan baterai dapat terbakar, berdasarkan kejadian-kejadian di luar, karena tabrakan keras," lanjut dia.

Tabrakan dimaksud juga bukan sembarangan, tetapi insiden yang sangat parah hingga membuat bagian baterai terkena efeknya. Sebab posisi baterai di mobil listrik ada pada bagian bawah tengah yang tertutup.

Baca juga: Desain Wuling Binggo Sudah Terdaftar di Indonesia

Artinya, apabila tabrakan hanya menggores sedikit bagian pada bodi dari mobil listrik atau bahkan sampai merusak bemper maupun belakangnya, tidak lantas membuat baterai langsung terbakar.

"Tetapi kalau bicara salah satu sel-nya rusak, bisa jadi. Itu harus dicek ke dilernya," kata Willy.

Kondisi lainnya yang berpotensi membuat baterai pada kendaraan listrik terbakar ialah overcharge. Di mana, pemilik terlalu lama mengisi daya baterai hingga pada akhirnya daya yang masuk berlebih.

"Sama seperti ponsel saja, lama kelamaan baterai kembung dan itu bisa saja meledak. Tetapi di mobil, ada yang namanya Battery Management System (BMS) guna menekan potensi tersebut," ucapnya.

Baca juga: Jarak Tempuh Mobil Listrik di Indonesia, Ada yang Tembus 770 Km

Sementara soal kendaraan listrik yang terlalu sering diparkir di luar ruangan dan terkena panas, sebenarnya sangat kecil berpotensi untuk membuat baterai meledak atau terbakar.

Namun tentu saja, tindakan dimaksud bisa berdampak terhadap kondisi baterai seperti usia pakai yang lebih cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
ev saat terbakar tdk bisa dipadamkan dgn air ,hanya bisa pasrah tunggu padam sendiri ....


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau