Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kasus Tabrak Belakang, Ingat Lagi Rumus Jaga Jarak 3 Detik

Kompas.com - 19/04/2023, 16:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus tabrak belakang truk saat ini masih sering terjadi. Bahkan belum lama ini ada kejadian di mana Honda CR-V menabrak bagian belakang truk dan ringsek total.

Bedanya dengan tabrakan ke kendaraan kecil, mobil yang menabrak truk cenderung punya fatalitas yang tinggi. Mengingat mobil bisa masuk ke bagian kolong truk, jadi bagian atap sudah pasti rusak.

Salah satu penyebab dari tabrak belakang adalah pengemudi yang tidak jaga jarak aman. Jadi saat menyetir dan tiba-tiba di depannya ada truk yang terlalu lambat, maka dia tidak sempat menghindari dan terjadilah tabrakan.

Baca juga: Honda CR-V Tabrak Belakang Truk di Boyolali, Sopir Diduga Ngantuk

Honda CR-V ringsek akibat menabrak bagian belakang truk di BoyolaliDoc NTMC Polri Honda CR-V ringsek akibat menabrak bagian belakang truk di Boyolali

Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre mengatakan, kejadian tabrak belakang akan sering terjadi selama pengemudi tidak tahu pentingnya menjaga jarak aman.

"Terutama di belakang truk atau bus, kita harus menjaga jarak aman lebih baik. Kita enggak bisa melihat kondisi lalu lintas di depan, jadi reaksi pengemudi hanya dari lampu rem dan ada truk yang lampu remnya mati," ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (19/4/2023).

Bicara soal tabrak belakang atau tabrakan beruntun, sudah pasti yang salah adalah yang di belakang, karena tidak jaga jarak aman. Jadi tidak bisa menyalahkan yang di depan, karena bukan kendali pengemudi.

Baca juga: One Way Tol Cipali, Khusus buat Pemudik Tujuan Semarang dan Seterusnya


Jaga jarak yang aman saat mengemudi di jalan adalah minimal tiga detik.

Cara menghitungnya, saat kendaraan di depan kita melintasi satu benda statis, seperti jembatan, pohon, rambu dan sebagainya, kita berhitung jeda sampai kendaraan kita melewati patokan yang sama.

"Hitung berapa detik dari titik awal ke benda statis tadi yang dijadikan patokan. Bila dibutuhkan waktu dua detik, maka jarak terlalu dekat," ucap Marcell.

Contoh untuk menghitung jaga jarak aman, perhatikan mobil yang ada di depan. Buat patokan yang akan dilintasi mobil tersebut, misalnya jembatan.

Delapan mobil tabrakan beruntun di ruas Jalan Tol Kemayoran arah Pluit, Jakarta Utara, Jumat (13/5/2022).Dokumentasi Ditlantas Polda Metro Jaya Delapan mobil tabrakan beruntun di ruas Jalan Tol Kemayoran arah Pluit, Jakarta Utara, Jumat (13/5/2022).

Ketika mobil tadi melewati jembatan, hitung dalam hati berapa detik mobil yang kita kemudikan melewati jembatan tersebut. Untuk tahu berapa detik, bisa dengan mengucap 'seribu satu, seribu dua, seribu tiga' itu sama dengan tiga detik.

Jadi kalau jarak kita melewati patokan jembatan di depan masih di bawah tiga detik, maka kurangi kecepatan dan jarak dibuat lebih jauh. Pastikan mengecek ulang berapa jaraknya dan buat patokan seberapa jauh tiga detik itu secara pandangan mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com